Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Pengurus Provinsi Federasi Hoki Indonesia Kalimantan Timur telah menindaklanjuti putusan sanksi yang dijatuhkan Pengurus Besar FHI kepada para atlet dan pelatih asal daerah setempat yang melanggar aturan organisasi.

Ketua Pengprov FHI Kaltim Najemuddin di Samarinda, Senin, mengatakan, organisasinya telah melaporkan tujuh atlet dan tiga ofisial yang mendapatkan sanksi kepada KONI Kaltim.

"Secara resmi telah menjalankan keputusan PB FHI terkait pembekuan atlet dan pelatih yang membelot. Tercatat ada tujuh atlet dan tiga ofisial hoki Kaltim yang mendapat sanksi dari PB FHI," katanya.

Ia menegaskan, FHI Kaltim akan bersikap tegas terhadap pelatih dan atlet yang terbukti membelot dari organisasi.

"Kami juga berkirim surat ke KONI Kaltim dan seluruh pengcab mengenai pembekuan ofisial dan atlet tersebut. Sanksi itu tidak memperbolehkan atlet dan pelatih aktif selama satu tahun," jelasnya.

Ia menambahkan, "nanti akan dilihat perkembangan lagi, kalau ada itikad baik selama satu tahun ini, bisa kita lobi ke pusat agar mereka bisa ikut berkompetisi di FHI lagi."

Pada Senin (8/1), PB FHI mengeluarkan surat bernomor 005 Tahun 2018 yang ditandatangani Ketuanya Brigjen TNI Yus Adi Kamrullah terkait pemberian sanksi kepada atlet dan ofisial hoki yang mengikuti kejuaraan?hoki internasional putri kualifikasi Asian Games 2018 di Bangkok, Thailand.

Tercatat ada 26 orang yang menerima sanksi, terdiri dari delapan pelatih dan ofisial, serta 18 atlet. Dari jumlah itu, terdapat tujuh atlet dan tiga pelatih asal Kaltim.

Ketiga pelatih/ofisial itu masing-masing Abdul Halim, Burhanuddin dan Sabaruddin. Sedangkan tujuh atlet yang disanksi adalah Jujuk Suprihatin, Fitriani, Nur Jannah, Salma Nashimah, Hambia Sulaiman, Alysa Safirah, dan Nanni.

Najamudin menambahkan, dengan mengirimkan surat pemberitahuan sanksi kepada KONI dan pengcab, semua atlet dan pelatih bisa memahami ketegasan PB FHI dalam pembinaan atlet maupun berorganisasi.

"Ini agar memunculkan efek jera bagi atlet dan pelatih yang terbukti membelot dari FHI. Kami mengimbau juga agar seluruh pengcab menjaga atletnya dari godaan manapun dan lebih mentaati peraturan FHI," jelas Najemuddin. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018