Penajam (Antaranews Kaltim) - Pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dihentikan karena kemampuan keuangan pemerintah kabupaten sedang menurun, kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat Supardi.

"Kondisi anggaran pemerintah kabupaten mengalami penurunan, sehingga tidak ada anggaran untuk melanjutkan pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe," ujar Supardi ketika dihubungi di Penajam, Rabu.

Pembangunan bendungan di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam yang dilaksanakan pada 2014 itu terpaksa dihentikan karena APBD mengalami defisit dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara kesulitan mencari pembiayaannya.

Hingga kini pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe sudah mencapai 85 persen dari target. Dari total kontrak pengerjaan senilai Rp129 miliar, serapan anggaran pembangunan baru sekitar Rp40 miliar.

"Pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe itu resmi dihentikan pada November 2017, karena keterbatasan anggaran pemerintah kabupaten," kata Supardi lagi.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mengajukan bantuan pendanaan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyelesaikan pembangunan bendungan tersebut, tetapi sampai saat ini belum mendapat balasan.

Jika bendungan yang telah diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten tersebut tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat, menurut Supardi, anggaran pengerjaan lanjutannya akan dialokasikan pada APBD 2019.

Penyelesaian pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di belakang lokasi WTP (water treatment plant) atau unit pengolahan air bersih PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara itu, lanjut ia, masih membutuhkan anggaran lebih kurang Rp100 miliar.

"Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan kantor pengelola dan sarana penunjang seperti mekanikal elektrikal atau pintu air bendungan," ujarnya pula.

Bendungan Lawe-Lawe seluas 200 hektare dan memiliki kapasitas 6,5 juta liter kubik untuk mendukung peningkatan pasokan air baku dan produksi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara itu, diperkirakan mampu meningkatkan produksi air bersih hingga 600 liter per detik.

Namun, menurut Supardi, Bendungan Lawe-Lawe belum dapat dioperasionalkan sebab ketinggian tanggul baru sekitar tiga meter dari perencanaan setinggi tujuh meter dari permukaan tanah. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017