Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Anggota Komisi III DPR-RI Hetifah Sjaifudian memfasilitasi 2.000 perempuan dan kaum ibu di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam pembuatan KTP elektronik langsung jadi sehari, mulai proses pendaftaran hingga pencetakan.

"Saya berterima kasih kepada Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta pihak terkait di Provinsi Kaltim dan Kota Samarinda, sehingga pelayanan pembuatan e-KTP hari ini bisa berjalan maksimal," ujar Anggota DPR-RI dapil Provinsi Kaltim dan Kaltara Hetifah di Samarinda, Minggu.

Hal itu dikatakan Hetifah setelah pembukaan pelayanan pembuatan e-KTP bagi kaum ibu dan calon ibu dengan target 2.000 KTP khusus perempuan 17 tahun ke atas bagi warga Samarinda. Acara ini digelar untuk memperingati Hari Ibu.

Sedangkan bagi warga yang belum terlayani KTP elektronik baik perempuan maupun laki-laki, ia minta tidak cemas, karena Ditjen Dukcapil telah membawa blanko KTP yang cukup, sehingga pendaftar baru di luar 2.000 orang tersebut akan tetap mendapat pelayanan sampai tahun 2018 oleh pihak terkait di Samarinda.

Ia menuturkan bahwa pencetakan 2.000 KTP-el pada Sabtu ini bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda yang awalnya hanya menggunakan empat unit mesin.

Namun, karena dikhawatirkan agak lambat, maka mesin pencetakannya ditambah dua unit lagi, sehingga total ada enam mesin yang beroperasi di hari libur ini.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dirjen Dukcapil yang memastikan ketersediaan blanko serta kemungkinan munculnya kendala ke depan, lanjut Hetifah, maka paling lambat tiga bulan sebelum Pemilu 2019 berlangsung, secara nasional semua warga akan memiliki KTP-elektronik

"Saya tidak ingin hanya gara-gara KTP elektronik yang belum jadi, kemudian hak pilih warga jadi hilang, makanya kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa semua warga usia 17 tahun ke atas harus memiliki KTP eltronik, terutama kaum perempuan yang sering hak-haknya diabaikan," ucapnya.

Untuk itu, lanjut wanita ramah ini, berkaitan dengan Hari Ibu ini pihaknya merasa memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar bagi kaum perempuan, baik hak mendapat KTP-elektronik maupun hak menyuarakan aspirasinya.

Dalam kesempatan itu ia juga memberikan semangat kepada kaum perempuan, yakni tidak ragu bersuara jika ada diskriminasi atau jika ada hak-hak perempuan tidak mendapat respon dalam pelayanan publik.

"Perempuan jangan takut bersuara!. Menyatakan keluhan adalah hak setiap warga, termasuk bagi perempuan. Jika ke depan ada masalah terkait hak yang tidak terpenuhi, termasuk jika ada hambatan dalam pelayanan KTP-elektronik, jangan ragu untuk bertanya tentang apa yang terjadi sehingga bisa dicarikan solusi bersama," tutur politisi Partai Golkar ini. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017