Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan drg Dyah Muryani mengatakan, sekitar 30 persen bayi di Kota Minyak itu rentan terkena penyakit campak dan 25 persen lagi rawan terkena polio.
"Sebab kesadaran para orangtua untuk memberi imunisasi campak dan polio masih rendah," kata drg Dyah setelah pertemuan koordinasi mingguan dengan pejabat Pemkot Balikpapan di Balaikota Balikpapan, Senin.
Rendahnya kesadaran orangtua itu, katanya, antara lain mulai dari tidak meluangkan waktu untuk membawa anaknya berimunisasi dengan alasan sibuk mencari nafkah, takut dikenakan biaya, hingga takut dampak imunisasi seperti demam.
"Yang kami harapkan itu kan tinggal orangtua bawa bayinya ke Posyandu, atau Puskesmas untuk diimunisasi, gratis, dan kalau anaknya sehat, biasanya juga anaknya tidak demam. Kalapun demam, ada obat penurun panas," papar drg Dyah.
Jumlah bayi di Balikpapan saat ini sekitar 47 ribu orang. Dengan demikian penyakit campak tersebut menghantui sekitar 14.000 bayi dan 12.000 bayi lainnya terancam terkena polio.
Bahkan, menurut Dyah, karena kesadaran yang rendah itu, sampai ada 2 RT di Kecamatan Balikpapan Timur yang kompak menolak imunisasi campak dan polio bagi bayinya.
"Kader Posyandu di sana masih berjuang menyadarkan warga dan mensosialisasikan imunisasi campak dan polio ini. Apalagi sekarang ada program tambahan PIN, Pekan Imunisasi Nasional, yang program utamanya memberikan imunisasi campak dan polio, dan gratis," papar Dyah.
Di Balikpapan ada 1.400 Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu yang tersebar di rukun-rukun tetangga (RT). Posyandu tersebut menginduk kepada ke-13 Pusat Kesehatan Masyarakat di seluruh Balikpapan.
PIN sudah dimulai di Balikpapan sejak pekan lalu, satu minggu lebih dahulu dari jadwal nasional yang baru mulai 18 Oktober besok hingga 18 November nanti.
Karena itu Dyah juga mengimbau kepada seluruh masyarakat atau keluarga yang memiliki balita agar membawa balitanya ke Posyandu atau Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi gratis pada program PIN.
"Khususnya bagi bayi yang usia 1 hari sampai 59 bulan harus dibawa ke pos-pos PIN. Usia 1 hari sampai ke 8 bulan akan dapat imunisasi polio. Kalau sudah satu bulan lebih diberikan suntik campak, supaya bertambah kekebalannya," tegas Dyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Sebab kesadaran para orangtua untuk memberi imunisasi campak dan polio masih rendah," kata drg Dyah setelah pertemuan koordinasi mingguan dengan pejabat Pemkot Balikpapan di Balaikota Balikpapan, Senin.
Rendahnya kesadaran orangtua itu, katanya, antara lain mulai dari tidak meluangkan waktu untuk membawa anaknya berimunisasi dengan alasan sibuk mencari nafkah, takut dikenakan biaya, hingga takut dampak imunisasi seperti demam.
"Yang kami harapkan itu kan tinggal orangtua bawa bayinya ke Posyandu, atau Puskesmas untuk diimunisasi, gratis, dan kalau anaknya sehat, biasanya juga anaknya tidak demam. Kalapun demam, ada obat penurun panas," papar drg Dyah.
Jumlah bayi di Balikpapan saat ini sekitar 47 ribu orang. Dengan demikian penyakit campak tersebut menghantui sekitar 14.000 bayi dan 12.000 bayi lainnya terancam terkena polio.
Bahkan, menurut Dyah, karena kesadaran yang rendah itu, sampai ada 2 RT di Kecamatan Balikpapan Timur yang kompak menolak imunisasi campak dan polio bagi bayinya.
"Kader Posyandu di sana masih berjuang menyadarkan warga dan mensosialisasikan imunisasi campak dan polio ini. Apalagi sekarang ada program tambahan PIN, Pekan Imunisasi Nasional, yang program utamanya memberikan imunisasi campak dan polio, dan gratis," papar Dyah.
Di Balikpapan ada 1.400 Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu yang tersebar di rukun-rukun tetangga (RT). Posyandu tersebut menginduk kepada ke-13 Pusat Kesehatan Masyarakat di seluruh Balikpapan.
PIN sudah dimulai di Balikpapan sejak pekan lalu, satu minggu lebih dahulu dari jadwal nasional yang baru mulai 18 Oktober besok hingga 18 November nanti.
Karena itu Dyah juga mengimbau kepada seluruh masyarakat atau keluarga yang memiliki balita agar membawa balitanya ke Posyandu atau Puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi gratis pada program PIN.
"Khususnya bagi bayi yang usia 1 hari sampai 59 bulan harus dibawa ke pos-pos PIN. Usia 1 hari sampai ke 8 bulan akan dapat imunisasi polio. Kalau sudah satu bulan lebih diberikan suntik campak, supaya bertambah kekebalannya," tegas Dyah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011