Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memastikan ketersediaan kebutuhan bahan makanan pokok untuk masyarakat setempat menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 dalam kondisi aman.

Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail di Samarinda, Kamis, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari sejumlah distributor bahwa ketersediaan stok bahan pokok relatif terjaga, meskipun untuk sejumlah komoditas mengalami kenaikan.

Untuk stok makanan masih dalam kondisi aman, hanya saja sejumlah komoditas terjadi kenaikan harga mungkin karena efek psikologis menjelang Natal dan Tahun baru, kata Nursyiwan usai menggelar sidak di kawasan pergudangan.

Selain mendatangi gudang sejumlah distributor bahan pokok, yang berlokasi di daerah pergudangan Samarinda, Nursyiwan bersama beberapa pihak menggelar pemantauan harga di Pasar Segiri dan Hypermart Bigmall.

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan di Pasar Segiri, beberapa harga komoditas mulai menunjukkan tren peningkatan, seperti bawang merah dan putih, cabe, dan telur.

Kenaikan harga ini disebabkan efek psikologis jelang Natal dan Tahun Baru, naiknya sekitar 20 persen, kata Nusyirwan.

Sementara, untuk harga komoditas seperti beras, gula, dan minyak goreng relatif masih stabil.

Bulog juga menggelar operasi pasar di Segiri. Ini untuk menjaga agar harga beras tetap sesuai HET (harga eceran tertinggi) sehingga masyarakat tetap mendapat harga yang wajar, kata Nusyirwan.

Namun, lanjut Nusyirwan, khusus beras premium mengalami peningkatan harga sekitar Rp 4.500.

Untuk beras premium per 5kg biasanya Rp 76 ribu, naik jadi Rp 80.500. Tapi, untuk beras yang medium, harga stabil. Jadi, masyarakat aman saja, katanya.

Sementara, harga daging ayam dan ikan laut di pasar tradisional, tepatnya di Pasar Segiri juga mengalami lonjakan.

Diketahui, daging ayam yang biasa dijual Rp 38 ribu, mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp 50 ribu per ekor.

Ia mengatakan bukan pedagang yang naikkan harga ayam. Tapi, memang sudah naik dari peternakannya, kata Nusyirwan.

Kenaikan harga ikan, lanjut Nusyirwan, disebabkan cuaca yang kurang bersahabat. Sehingga, nelayan sulit melaut. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017