Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, melibatkan lintas sektor untuk mengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis di Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau.
Kepala Bidang Tahura DLH Kabupaten Paser Teguh Haryanto di Tanah Grogot, Kamis, mengatakan para pemangku kepentingan yang dilibatkan, di antaranya pelaku usaha, aparat keamanan, sejumlah desa, serta masyarakat di sekitar Tahura.
"Semua dilibatkan dalam pengelolaan Tahura Lati Petangis," kata Teguh.
Keterlibatan mereka disatukan dalam sebuah forum yang kepengurusannya ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Paser.
Upaya itu dilakukan guna memanfaatkan Tahura sebagai objek wisata unggulan dan lahan konservasi yang alami.
"Yang paling strategis mengurai permasalahan di Tahura, seperti sengketa tanah milik masyarakat dengan membentuk Tim Sembilan yang bertugas menginventarisasi hak-hak kepemilikan lahan warga," ujar Teguh.
Contoh lain, tambah Teguh, saat menangani kelompok tani yang sudah telanjur beraktivitas di sekitar Tahura dengan menghimpun mereka dalam kelompok tani hutan, sehingga memungkinkan mereka tetap beraktivitas secara legal menurut Undang-Undang.
"Sejauh ini masyarakat dan perusahaan telah mendapatkan manfaat keberadaan Tahura, seperti memanfaatkan ketersediaan air di danau dan ketersediaan udara segar dari vegetasi alam di lokasi itu," katanya.
Untuk itu, perusahaan diharapkan dapat berkontribusi terhadap keberadaan Tahura seperti dengan memberikan monumen pembangunan, memulihkan kawasan terdegradasi dengan tanaman khas daerah, atau menghadirkan kelengkapan fasilitas sarana tempat bermain.
Teguh juga berharap aparat keamanan juga dapat berpartisipasi mengawasi persoalan, seperti ancaman pencurian kayu di Tahura atau pihak pemadam kebakaran menangani jika terjadi kebakaran hutan di lokasi itu.
"Menjadi satu dari dua Tahura yang ada di Kaltim, mengisyaratkan Tahura Lati Petangis bisa menjadi objek wisata unggulan di Paser bahkan di Kaltim. Dengan memiliki kelebihan potensi seperti tumbuhan plasma nutfah dan tumbuhan endemik serta tanaman revegetasi peninggalan perusahaan eks tambang, danau alami dan buatan yang kondisinya sangat eksotis bisa membuat Tahura Lati Petangis menjadi objek wisata yang membanggakan," ujar Teguh. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017