Sangata (ANTARA News - Kaltim) - Sekitar 100 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur, Kaltim menggelar aksi demo pada acara puncak HUT kabupaten setempat ke-12 pada 2011.
Dilaporkan bahwa aksi unjuk rasa mahasiswa itu berlangsung di depan Kantor DPRD Kutai Timur yang bersebelahan dengan halaman Kantor Bupati Kutim tempat dipusatkannya acara puncak HUT kabupaten ke-12.
Aksi mahasiswa hampir persamaan dengan peringatan puncak HUT pada 09.30 Wita dengan acara apel mengibarkan Sang Saka Merah Putih di halaman Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Sangata.
Dalam orasinya mahasiswa menyoroti berbagai kebijakan Pemkab Kutai Timur yang dinilai mereka belum berpihak kepada rakyat.
Dalam aksinya, mahasiwa dari beberapa fakultas dan jurusan itu melalui juru bicaranya, Alek Bajo menyampaikan enam butir tuntutan kepada pemeritah dn DPRD Kutai Timur.
Tuntutan mereka antara lain masalah pelayanan masyarakat yang perlu segera dibenahi dan perbaikan berbagai fasilitas umum.
Sementara itu, Henra, ketua Badan Eksekutif Mahasiwwa (BEM) Kutai Timur mengatakan bahwa berbagai pernyataan Bupati Isran Noor dalam pidato pada HUT tersebut tidak sesuai dengan kondisi riil di masyarakat.
"Tidak ada satu pun yang sesuai dengan yang dipaparkan bupati, lihat saja kondisi riil di lapangan, misalnya kondisi infrastruktur jalan, listrik dan air bersih. Semua itu dikeluhkan warga," imbuh dia.
"Kami para mahasiwa menantang Pemkab dan DPRD melakukan kroschek kelapangan khususnya ke Kecamatan pesisir, Karangan, ke Kecamatan Kaubun atau dipedalaman kecamatan Telen dan sekitarnya," katanya menambahkan.
Wakil ketua DPRD Kutim, H.Suardi mengakui tentang pernyataan mahasiswa tentang kondisi nyata di lapangan tidak sesuai pidato bupati dalam peringatan HUT tersebut.
Suardi didampingi beberapa anggota dewan, antara lain Sugianto Mustamar, Didik Setya Budi dan Joni berjanji akan menampung aspirasi mahasiswa dan akan dibahas dalam rapat komisi dan fraksi.
Aksi demo damai itu tetap mendapat penjagaan ketat dari puluhan aparat kepolisisn dari Polres Kutai Timur dan petugas Satpol PP Pemkab Kutai Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
Dilaporkan bahwa aksi unjuk rasa mahasiswa itu berlangsung di depan Kantor DPRD Kutai Timur yang bersebelahan dengan halaman Kantor Bupati Kutim tempat dipusatkannya acara puncak HUT kabupaten ke-12.
Aksi mahasiswa hampir persamaan dengan peringatan puncak HUT pada 09.30 Wita dengan acara apel mengibarkan Sang Saka Merah Putih di halaman Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Sangata.
Dalam orasinya mahasiswa menyoroti berbagai kebijakan Pemkab Kutai Timur yang dinilai mereka belum berpihak kepada rakyat.
Dalam aksinya, mahasiwa dari beberapa fakultas dan jurusan itu melalui juru bicaranya, Alek Bajo menyampaikan enam butir tuntutan kepada pemeritah dn DPRD Kutai Timur.
Tuntutan mereka antara lain masalah pelayanan masyarakat yang perlu segera dibenahi dan perbaikan berbagai fasilitas umum.
Sementara itu, Henra, ketua Badan Eksekutif Mahasiwwa (BEM) Kutai Timur mengatakan bahwa berbagai pernyataan Bupati Isran Noor dalam pidato pada HUT tersebut tidak sesuai dengan kondisi riil di masyarakat.
"Tidak ada satu pun yang sesuai dengan yang dipaparkan bupati, lihat saja kondisi riil di lapangan, misalnya kondisi infrastruktur jalan, listrik dan air bersih. Semua itu dikeluhkan warga," imbuh dia.
"Kami para mahasiwa menantang Pemkab dan DPRD melakukan kroschek kelapangan khususnya ke Kecamatan pesisir, Karangan, ke Kecamatan Kaubun atau dipedalaman kecamatan Telen dan sekitarnya," katanya menambahkan.
Wakil ketua DPRD Kutim, H.Suardi mengakui tentang pernyataan mahasiswa tentang kondisi nyata di lapangan tidak sesuai pidato bupati dalam peringatan HUT tersebut.
Suardi didampingi beberapa anggota dewan, antara lain Sugianto Mustamar, Didik Setya Budi dan Joni berjanji akan menampung aspirasi mahasiswa dan akan dibahas dalam rapat komisi dan fraksi.
Aksi demo damai itu tetap mendapat penjagaan ketat dari puluhan aparat kepolisisn dari Polres Kutai Timur dan petugas Satpol PP Pemkab Kutai Timur.
Editor : Iskandar Zulkarnaen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011