Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, sampai dengan kwartal keempat 2011 telah menerima penyaluran beras miskin (raskin) sebanyak 5.417 ton atau yang tertinggi se-Kalimantan Timur.

"Jumlah itu tertinggi se Kalimantan Timur," kata Sugiatna, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur di Balikpapan, Rabu.

Kukar menjadi penerima terbanyak atau tertinggi itu sejak tahun 1998 atau sejak awal program raskin, sejak program tersebut bernama Jaring Pengaman Sosial (JPS).

Beras itu diterima oleh 30.095 kepala keluarga (KK) atau lebih kurang 150.000 jiwa yang tersebar di 227 desa.

Penduduk Kukar seluruhnya adalah 626 ribu jiwa dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp5,6 triliun.

Bulog menyebut keluarga penerima raskin sebagai Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM).

Setiap RTSPM menerima 15 kg per bulan. "Kami menyalurkan 451 ton per bulan khusus untuk Kukar," sambung Sugiatna.

Setelah Kukar, daerah kedua yang menerima raskin terbesar adalah Samarinda. Di ibukota Kaltim ini ada 28.058 RTSPM dari 53 kelurahan dengan jumlah raskin yang diterima 5.050 ton per tahun. Penduduk Samarinda mencapai 800 ribu jiwa.

Urutan ketiga penerima raskin adalah Kabupaten Kutai Timur,  yakni 24.477 RTSPM di 134 desa dengan jumlah beras disalurkan 4.405 ton. Diikuti oleh Kabupaten Paser dengan jumlah 22.202 RTSPM dari 116 desa dengan raskin diterima 3.996 ton.

Kabupaten Nunukan di utara dan berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, menempati urutan kelima terbanyak penerima beras miskin yaitu 2.227 ton untuk 12.654 RTSPM. Setelahnya adalah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan jumlah RTSPM sebanyak 12.386 dari 47 desa dengan jumlah beras yang disalurkan sebanyak 2.229 ton.

Kabupaten Kutai Barat (Kubar) mendapatkan Raskin sebanyak 2.034 ton untuk 11.305 RTSPM di 223 desa.

Kabupaten Malinau, Tana Tidung, Bulungan, Berau, dan kota-kota Tarakan, Balikpapan, dan Bontang memiliki kurang dari 10 ribu RTSPM raskin. Jumlah raskin yang disalurkan ke daerah-daerah itu masing-masing kurang dari 1.500 ton per tahun. (*)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011