Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, masih melakukan pendataan warga yang rumahnya terdampak kebakaran akibat semburan gas di Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan, Senin (6/11) malam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Suseno saat dihubungi di Balikpapan, Selasa, mengatakan, pendataan korban kebakaran itu untuk memudahkan upaya penanganan, termasuk penyaluran bantuan.

Kebakaran yang diduga dari pengerjaan sumur dalam sekitar permukiman warga tersebut membuat lima kepala keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Semburan gas disertai bunyi ledakan keras itu membuat tiga bangunan hangus terbakar dan tiga orang mengalami luka bakar cukup parah sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam Balikpapan.

Selain itu, satu orang warga juga mengalami luka bakar ringan dan sempat mendapat penanganan medis di Puskesmas Sepinggan.

Menurut Suseno, petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api yang berasal dari pengeboran sumur proyek pembangunan Bandara Aji Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

"Kami biarkan semburan api itu terus menyala mulai Senin malam sampai gas yang ada dalam sumur habis, tentunya dengan pengawasan sekaligus melakukan pendataan korban kebakaran," jelasnya.

Mulai Senin (6/11) malam hingga Selasa, personel BPBD Kota Balikpapan berjaga dengan mobil pemadam kebakaran, termasuk tim kesehatan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga terus berjaga-jaga.

Warga sekitar lokasi semburan tidak diungsikan ke tempat lain, karena semburan api mendapat pengawasan langsung dari petugas, termasuk tim ahli dari PT Pertamina (Persero).

"Sambil melihat situasi, petugas terus bersiaga dan kepolisian juga telah mengamankan sekitar lokasi kebakaran," ujarnya.

Namun, saat ini semburan gas dan kobaran api dari dalam pengeboran sumur proyek pembangunan Bandara Aji Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan itu sudah mulai padam.

Personel BPBD Kota Balikpapan tetap siaga mengantisipasi kondisi darurat yang membahayakan keselamatan warga, serta menjalin koordinasi dengan Pertamina dan Total Indonesie, karena api dibiarkan terus menyala sampai semburan gas berhenti.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017