Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur selama periode September 2017 mengimpor berbagai komoditas dari sejumlah negara penghasil dengan nilai 313,68 juta dolar AS atau setara Rp4,17 triliun dengan catatan kurs 1 dolar AS senilai Rp13.300.

"Nilai impor itu mengalami peningkatan 37,28 persen ketimbang bulan Agustus yang tercatat 228,49 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Jumat.

Ia menjelaskan, berbagai komoditas yang diimpor oleh Kaltim adalah bahan bakar mineral senilai 229,47 juta dolar AS, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang hanya 162,83 juta dolar AS.

"Bahan bakar mineral itu terbagi dua jenis, yakni minyak dan gas dengan nilai 229,26 juta dolar AS, dan bahan bakar mineral nonmigas senilai 210 ribu dolar AS," tambahnya.

Sedangkan impor barang nonmigas di luar bahan bakar mineral, antara lain reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya dengan nilai 28,73 juta dolar AS, mesin dan peralatan elektrik, perekaman dan pereproduksi suara atau gambar dan suara televisi serta bagiannya dengan nilai 20,76 juta dolar AS.

Impor pupuk senilai 11,19 juta dolar AS, kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api serta aksesorisnya senilai 5,88 juta dolar AS, karet dan berbagai barang dari karet dengan nilai 4,43 juta dolar AS, barang dari besi atau baja dengan nilai 4,17 juta dolar AS.

Kemudian impor bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu yang mudah terbakar senilai 2,33 juta dolar AS, barang dari batu, plester semen, asbes, mika, dan bahan semacamnya senilai 2,18 juta dolar AS, instrumen dan aparatus optis, fotografi, dan sinematografi senilai 1,58 juta dolar AS.

Dilihat berdasarkan asal negara, lanjut Habibullah, komoditas migas didatangkan dari Turki senilai 78,05 juta dolar AS, Liberia 47,83 juta dolar AS, Nigeria 45,23 juta dolar AS, Korea Selatan 30,58 juta dolar AS, dan Singapura dengan nilai 24,4 juta dolar AS.

"Sedangkan impor nonmigas pada September antara lain dari Finlandia senilai 21,94 juta dolar, Tiongkok 7,23 juta dolar, Amerika Serikat 6,94 juta dolar, Singapura 6,94 juta dolar, Jepang 5,95 juta dolar, dan impor nonmigas dari Jerman dengan nilai 5,11 juta dolar," ucap Habibullah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017