Penajam (ANTARA Kaltim) - Penyaluran beras sejahtera (Rastra) program bantuan nasional Kementerian Sosial di Kalimantan Timur, hingga Oktober 2017 baru mencapai 86,4 persen, kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kaltim, Fuad Assadin.
Pernyataan tersebut disampaikan Fuad Assidin pada rapat koordinasi monitoring dan eveluasi rastra Provinsi Kalimantan Timur semester II di Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu.
Menurut dia, hingga Oktober kuota beras sejahtera Kaltim sebanyak 15.837.210 kilogram, namun yang baru tersalurkan sebanyak 15.618.810 kilogram, dari target penyaluran 18.078.450 kilogram.
"Dengan melihat data itu, penyaluran beras sejahtera di 10 kota/kabupaten di Kalimantan Timur baru mencapai sekitar 86,4 persen," jelas Fuad Assadin.
Dasar kegiatan Rakor Monev Rastra semester II di Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut ia, berdasarkan keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 511.1 Tahun 2017 tentang Penetapan Subsidi Beras Sejahtera Kaltim 2017.
Pada kesempatan yang sama Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Stastistik Indonesia, jumlah penduduk tidak mampu saat ini 27 juta jiwa atau menurun 7 juta jiwa yang pada Maret 2017 mencapai 27,7 jiwa.
"Tingginya jumlah penduduk tidak mampu itu pengaruh dari jumlah pengangguran yang semakin bertambah," katanya.
Yusran Aspar menegaskan, penanganan warga tidak mampu harus dilakukan secara menyeluruh, sehingga dapat menekan jumlah warga tidak mampu tersebut.
Bupati menyebut ibu pertiwi kini menangis dan bersusah hati melihat kondisi masyarakat Indonesia.
Kutipan lirik lagu nasional yang diciptakan Ismail Marzuki itu tambah Yusran Aspar sebagai gambaran kondisi masyarakat tidak mampu di Indonesia saat ini.
Selain Yusran Aspar dan Fuad Assidin, rakor movev rastra semester II Kaltim tersebut juga dihadiri Kepala Perum Bulog Regional Kaltim-Kaltara, perwakilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kaltim, Dinas Sosial Kaltim dan perwakilan dari 10 kabupaten/kota.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Pernyataan tersebut disampaikan Fuad Assidin pada rapat koordinasi monitoring dan eveluasi rastra Provinsi Kalimantan Timur semester II di Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu.
Menurut dia, hingga Oktober kuota beras sejahtera Kaltim sebanyak 15.837.210 kilogram, namun yang baru tersalurkan sebanyak 15.618.810 kilogram, dari target penyaluran 18.078.450 kilogram.
"Dengan melihat data itu, penyaluran beras sejahtera di 10 kota/kabupaten di Kalimantan Timur baru mencapai sekitar 86,4 persen," jelas Fuad Assadin.
Dasar kegiatan Rakor Monev Rastra semester II di Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut ia, berdasarkan keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 511.1 Tahun 2017 tentang Penetapan Subsidi Beras Sejahtera Kaltim 2017.
Pada kesempatan yang sama Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Stastistik Indonesia, jumlah penduduk tidak mampu saat ini 27 juta jiwa atau menurun 7 juta jiwa yang pada Maret 2017 mencapai 27,7 jiwa.
"Tingginya jumlah penduduk tidak mampu itu pengaruh dari jumlah pengangguran yang semakin bertambah," katanya.
Yusran Aspar menegaskan, penanganan warga tidak mampu harus dilakukan secara menyeluruh, sehingga dapat menekan jumlah warga tidak mampu tersebut.
Bupati menyebut ibu pertiwi kini menangis dan bersusah hati melihat kondisi masyarakat Indonesia.
Kutipan lirik lagu nasional yang diciptakan Ismail Marzuki itu tambah Yusran Aspar sebagai gambaran kondisi masyarakat tidak mampu di Indonesia saat ini.
Selain Yusran Aspar dan Fuad Assidin, rakor movev rastra semester II Kaltim tersebut juga dihadiri Kepala Perum Bulog Regional Kaltim-Kaltara, perwakilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kaltim, Dinas Sosial Kaltim dan perwakilan dari 10 kabupaten/kota.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017