Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Paser memerlukan anggaran lebih kurang Rp5 miliar untuk memberangkatkan para atlet mengikuti prakualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur 2018.
"Asumsi dana yang dibutuhkan untuk mengikuti pra-Porprov sekitar Rp5 miliar. Dana itu sudah dirasionalisasi seminimal mungkin," ujar Ketua KONI Paser Toto Sumardiono di Tanah Grogot, Rabu.
Ia menjelaskan, pra-Porprov wajib diikuti para atlet sebelum bertanding pada ajang Porprov 2018 di Kabupaten Kutai Timur.
"Kalau tidak ikut pra-Porprov, berarti otomatis tidak bisa ikut Porprov tahun depan," tegas Toto.
Saat ini, tambah Toto, sudah ada lima cabang olahraga yang mengikuti pra-Porprov, di antaranya sepak takraw, renang, wushu, dan taekwondo.
Toto mengatakan, dari 35 cabang olahraga yang di bawah pembinaan KONI Paser, sebanyak 20 cabang olahraga berpotensi mengikuti Porprov dengan jumlah atlet sekitar 377 orang.
"Dana untuk mengikuti pra-Porprov dan Porprov hampir sama besarnya. Memang biayanya tidak sedikit, tapi ini menyangkut prestise nama baik daerah," katanya.
Sebelumnya DPRD Kabupaten Paser sudah meminta pemkab untuk mengalokasikan anggaran KONI, tetapi itu pun disertai partisipasi pihak ketiga.
"Saya ragu jika berharap dari pihak ketiga, karena saya sudah melakukan itu dan cukup berat kalau melihat kondisi saat ini," ujar Toto.
Sementara itu, anggota DPRD Paser Ahmad Rafii mengatakan bahwa pemkab harus memberikan perhatian dana untuk menunjang kegiatan olahraga di daerah setempat.
"Saya harap pemkab bukan hanya membangun sarana dan fasilitas, tapi juga harus membangun semangat berkompetisi. Untuk pra-Porprov, saya berharap pemkab mengalokasikan anggaran untuk kegiatan itu," ujar Rafii. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017