Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Komando Distrik Militer (Kodim)  0904 Tanah Grogot mulai menggelar nonton bareng (nobar) film pengkhianatan G30S/PKI secara maraton sejak sabtu malam (23/9) hingga sepekan ke depan.

Kegiatan nobar dimulai di Lapangan Prajurit  Komplek Asrama Kodim 0904/ TNG, Sabtu malam (23/9). Kemudian dilanjut pada Minggu malam  di Lapangan Sepak Bola Kecamatan Longkali, dengan Koramil Long Kali sebagai pelaksana.

Saat nobar di Lapangan Prajurit ratusan warga antusias mendatangi lokasi untuk menonton.  Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua, berbondong-bondong memadati lapangan prajurit.

Komandan Kodim Letkol Arh Ardian Patria Chandra mengucapkan terima kasih atas antusias masyarakat yang sudah menonton film tersebut.

"Kepada masyarakat yang antusias  dan  pihak yang sudah membantu terlaksananya kegiatan Nobar ini  hingga berjalan dengan lancar, saya ucapkan terima kasih," katanya di Tanah Grogot Kabupaten Paser.

Ia juga menambahkan Kodim 0904 Tanah Grogot  juga akan menggelar acara serupa pada tanggal 30 September di Taman Promosi Putri Petung dan diharapkan masyarakat kembali  turut berpartisipasi.

Pada kegiatan Nobar tersebut hadir pula Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ihsan, KH Badarudin, perwakilan Polres Paser, Pimpinan Muhammadiyah Cabang Paser, GP Anshor Cabang Paser, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Pimpinan Ponpes Al-Ihsan KH Badarudin mengapresiasi kegiatan nobar tersebut. Menurutnya, nobar film G30S PKI penting bagi masyarakat, khususnya remaja saat ini, untuk mengetahui sejarah kelam yang pernah dialami bangsa Indonesia di masa lalu.

"Sejarah kelam di masa lalu, tidak boleh terulang kembali saat ini dan di masa depan,"ujar Badarudin saat memberikan sambutan sebelum film ditayangkan.

Badarudin mengatakan, Gerakan G30S PKI merupakan perbuatan yang tidak manusiawi, sehingga perbuatan tersebut perlu diketahui oleh generasi saat ini.

Menurutnya sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat Al-Qur'an, bahwa barang siapa yang membunuh satu jiwa yang tidak membunuh jiwa lain, maka sama saja ia seperti membunuh banyak jiwa.

"Barang siapa yang menghidupkan satu jiwa, maka sama saja ia menghidupkan banyak jiwa,"ujar Badarudin. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017