Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim tarung derajat Provinsi Kalimantan Timur berhasil meraih dua medali emas pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2017 di Semarang, Jawa Tengah.
Ketua Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Kaltim Muhammad Adam ketika dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengatakan, dua medali emas itu dipersembahkan Marcel yang turun di kelas 41 kilogram putra dan Aulia di kelas 42 kilogram putri.
Selain medali emas, petarung Kaltim juga menambah satu medali perak dan dua perunggu.
"Medali perak diraih Wahyu Eko di kelas 53-57 kilogram dan medali perunggu disumbangkan Monica (kelas 55-58 kilogram) dan M Yustiandika (kelas 61-65 kilogram)," katanya.
Muhammad Adam menuturkan pencapaian dua medali emas itu sesuai target yang ditetapkan pengurus kepada para atlet.
"Artinya untuk pembinaan, kami selama ini sudah `on the track`. Sesuai target kami," ujarnya.
Semua medali yang ditorehkan tim tarung derajat berasal dari atlet binaan Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim.
Dari prestasi tersebut, Adam optimistis para atlet junior bisa lebih mematangkan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020 di Papua.
"Mereka ini nantinya dipersiapkan untuk menggantikan para seniornya yang sudah tidak bertanding lagi menuju PON Remaja 2018, Pra-PON dan PON 2020," ujarnya.
Selanjutnya terkait pembinaan, Pengprov Kodrat Kaltim telah mengagendakan kejuaraan provinsi junior, sekaligus kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada November 2017 di Balikpapan.
"Saat pra-Porprov nanti, kami akan melihat sejauh mana potensi-potensi atlet junior di daerah dan sekaligus seleksi untuk atlet senior menghadapi Porprov 2018 di Kutai Timur. Kami berharap daerah sudah mulai mempersiapkan atlet-atlet andalannya," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Ketua Pengurus Provinsi Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Kaltim Muhammad Adam ketika dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengatakan, dua medali emas itu dipersembahkan Marcel yang turun di kelas 41 kilogram putra dan Aulia di kelas 42 kilogram putri.
Selain medali emas, petarung Kaltim juga menambah satu medali perak dan dua perunggu.
"Medali perak diraih Wahyu Eko di kelas 53-57 kilogram dan medali perunggu disumbangkan Monica (kelas 55-58 kilogram) dan M Yustiandika (kelas 61-65 kilogram)," katanya.
Muhammad Adam menuturkan pencapaian dua medali emas itu sesuai target yang ditetapkan pengurus kepada para atlet.
"Artinya untuk pembinaan, kami selama ini sudah `on the track`. Sesuai target kami," ujarnya.
Semua medali yang ditorehkan tim tarung derajat berasal dari atlet binaan Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim.
Dari prestasi tersebut, Adam optimistis para atlet junior bisa lebih mematangkan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020 di Papua.
"Mereka ini nantinya dipersiapkan untuk menggantikan para seniornya yang sudah tidak bertanding lagi menuju PON Remaja 2018, Pra-PON dan PON 2020," ujarnya.
Selanjutnya terkait pembinaan, Pengprov Kodrat Kaltim telah mengagendakan kejuaraan provinsi junior, sekaligus kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada November 2017 di Balikpapan.
"Saat pra-Porprov nanti, kami akan melihat sejauh mana potensi-potensi atlet junior di daerah dan sekaligus seleksi untuk atlet senior menghadapi Porprov 2018 di Kutai Timur. Kami berharap daerah sudah mulai mempersiapkan atlet-atlet andalannya," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017