Penajam (ANTARA  Kaltim) -  Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum dapat memastikan penyebab kematian Sahing (51) yang ditemukan sudah membusuk di kawasan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Waru pada Sabtu (16/9) sore.

Kematian Sahing menjadi misteri, lantaran ada sejumlah kejanggalan, antara lain posisi mayat ditemukan terbaring tidak lazim dan ada senjata tajam yang muncul dari bawah kaki kanan yang terlipat, serta ada bekas seretan di tanah.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan otopsi terhadap jasad Sahing itu, tapi kami belum dapat menyimpulkan penyebab kematiannya," jelas Kapolres Penajam Paser Utara Ajun Komsaris Besar Polisi Teddy Rystiawan ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan, Senin.

Autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan, tidak berjalan dengan baik karena banyak bagian tubuh dari jasad Sahing yang hilang dimakan binatang buas.

Selain itu menurut Teddy Rystiawan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) minim barang bukti yang menunjukkan penyebab kematian Sahing.

Sehingga Polres Penajam Paser Utara hingga kini belum dapat menyimpulkan pastinya penyebab kematian Sahing warga Desa Tunan, Kecamatan Waru tersebut.

Mayat laki-laki bernama Sahing, ditemukan warga dalam kondisi sudah membusuk di perkebunan kalapa di kawasan RT 01 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dari informasi yang diperoleh menyebutkan, korban sebelumnya sudah empat hari dilaporkan tidak pulang ke rumahnya.

Keluarga korban berupaya melakukan pencarian dan akhirnya menemukan jasad Sahing yang telah membusuk di lokasi tempat biasa korban berkebun, pada Sabtu (16/9) sore.

Karena Sahing tidak kunjung pulang dan telepon selularnya tertingal di rumah membuat kekhawatiran dan menimbulkan frasat buruk keluarga korban. Sahing juga memiliki riwayat penyakit asma yang cukup parah.

Keluarga korban (Alwi) bersama temannya (Adzan) yang melakukan pencarian di tempat biasa Sahing berkebun menemukan jenazah korban telah membusuk dan dikerumuni biawak yang menggerogoti tubuhnya.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017