Penajam (ANTARA Kaltim) -  Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar menginstruksikan seluruh satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah kabupaten mulai meningkatkan gerakan literasi atau gemar membaca buku yang kini sudah mulai luntur.

"Gemar membaca buku selama ini mulai luntur, jadi kami instruksikan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) mendukung gerakan literasi," kata Tohar ketika ditemui di Penajam, Rabu.

Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai sekolah diminta untuk menyediakan buku bacaan agar menarik minat masyarakat dan pelajar untuk membaca.

"Penydiaan buku bacaan itu sebagai upaya menekan kebiasaan masyarakat yang sering menggunakan telepon genggam pintar yang kini sudah menular ke anak-anak," ujar Tohar.

Untuk itu, orang tua sebagai salah satu penggerak literasi diminta mengubah pola pengawasan serta pendidikan anak dengan membatasi penggunaan telepon genggam.

Menurut Tohar, penggunaan telepon seluler pintar, terutama pada anak-anak berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku, serta dapat mengganggu perkembangan otak.

Selain itu, sekkab meminta semua elemen masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara juga mulai meningkatkan kegiatan yang berkaitan dengan gerakan literasi atau gemar membaca.

"Indonseia saat ini berada di peringkat 60 dari 61 negara yang masyarakatnya memiliki minat baca paling rendah," tambah Tohar.

Sekkab menambahkan, kebijakan membaca buku sebelum pelajaran dimulai yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di seluruh sekolah masih perlu disempurnakan.

"Sejumlah sekolah masih terkendala sarana perpustakaan untuk menerapkan program membaca buku sebelum jam pelajaran dimulai, jadi kebijakan itu perlu dikaji dan disempurnakan," imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mulai meningkatkan gerakan literasi atau gemar membaca dengan menjadwalkan kegiatan perpustakaan keliling menyambangi masyarakat di empat kecamatan minimal dua kali dalam sepekan. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017