Penajam (ANTARA Kaltim) - Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Mustaqim MZ mengajak masyarakat memerangi berita "hoax" atau berita bohong yang marak beredar di media sosial.
"Masyarakat agar tidak mudah percaya atau bahkan termakan isu berita dari media sosial," imbau Mustaqim kepada jamaah Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Ikhlas Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat.
Wabup menjelaskan berita bohong yang tidak bisa mempertanggungjawabkan kebenarannya itu kini semakin marak beredar di media sosial.
"Sangat disayangkan tidak sedikit masyarakat percaya dan mulai ikut menyebarluaskan informasi yang tidak bisa mempertanggungjawabkan itu," ujar Mustaqim.
Ia meminta masyarakat dapat berperilkau cerdas dengan tidak membenarkan dan menggunakan setiap informasi atau berita tanpa ada konfirmasi terkait kebenaran berita tersebut.
Kondisi sekarang ini, dinilai Mustaqim sudah sangat memprihatinkan, karena para penyebar berita "hoax" memasukan unsur ungkapan kebencian.
Menurut para ahli, lanjut wabup para penyebar berita bohong yang tidak memiliki kemampuan verbal atau berbicara secara langsung kini mulai menyebar ke daerah-daerah terpencil.
"Kemudahan teknologi seringkali menguasai masyarakat dan disalahgunakan, jika masyarakat tidak berhati-hati," kata Mustaqim.
Wabup menegaskan informasi atau berita di media sosial yang tidak jelas asal usulnya itu perlu dicagah dan diperangi bersama-sama.
"Kami minta masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang tidak terbukti asal usulnya," kata Mustaqim.
Sementara dalam merayakan Idul Adha 1438 H, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menghimpun 24 ekor sapi kurban sumbangan dari setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah) untuk dibagikan kepada masyarakat melalui masjid dan mushala. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Masyarakat agar tidak mudah percaya atau bahkan termakan isu berita dari media sosial," imbau Mustaqim kepada jamaah Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Ikhlas Kabupaten Penajam Paser Utara, Jumat.
Wabup menjelaskan berita bohong yang tidak bisa mempertanggungjawabkan kebenarannya itu kini semakin marak beredar di media sosial.
"Sangat disayangkan tidak sedikit masyarakat percaya dan mulai ikut menyebarluaskan informasi yang tidak bisa mempertanggungjawabkan itu," ujar Mustaqim.
Ia meminta masyarakat dapat berperilkau cerdas dengan tidak membenarkan dan menggunakan setiap informasi atau berita tanpa ada konfirmasi terkait kebenaran berita tersebut.
Kondisi sekarang ini, dinilai Mustaqim sudah sangat memprihatinkan, karena para penyebar berita "hoax" memasukan unsur ungkapan kebencian.
Menurut para ahli, lanjut wabup para penyebar berita bohong yang tidak memiliki kemampuan verbal atau berbicara secara langsung kini mulai menyebar ke daerah-daerah terpencil.
"Kemudahan teknologi seringkali menguasai masyarakat dan disalahgunakan, jika masyarakat tidak berhati-hati," kata Mustaqim.
Wabup menegaskan informasi atau berita di media sosial yang tidak jelas asal usulnya itu perlu dicagah dan diperangi bersama-sama.
"Kami minta masyarakat tidak mudah mempercayai informasi yang tidak terbukti asal usulnya," kata Mustaqim.
Sementara dalam merayakan Idul Adha 1438 H, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menghimpun 24 ekor sapi kurban sumbangan dari setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah) untuk dibagikan kepada masyarakat melalui masjid dan mushala. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017