Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan wilayah kerja Samarinda, Kalimantan Timur, yang meliputi enam daerah, sampai 30 Juni 2017 mencapai 1,4 juta jiwa.

"Pertumbuhan jumlah peserta ini juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Samarinda dr Nurifansyah di Samarinda, Selasa.

Hal itu dikatakan Ifan, panggilan akrabnya, saat Paparan Publik Capaian Kinerja BPJS Kesehatan Cabang Samarinda di ruang pertemuan kantornya. Acara itu dihadiri sejumlah jurnalis dari berbagai media massa.

Faskes yang telah bermitra dengan BPJS Kesehatan Samarinda sebanyak 249 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 106 puskesmas, 66 dokter praktik perorangan, 24 dokter gigi praktik perorangan, 38 klinik pratama, dan 15 RS D Pratama.

Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Samarinda juga telah bekerja sama dengan 21 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri dari 18 rumah sakit, termasuk tiga klinik utama.

Sedangkan capaian peserta BPJS Kesejatan wilayah kerja Samarinda yang mencakup enam daerah itu adalah Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu.

Jumlah peserta sebanyak 1.400.514 jiwa itu termasuk peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) oleh pemerintah daerah (pemda), seperti Pemkot Samarinda melalui Program Jamkesda sebanyak 25.695 jiwa.

Kemudian Pemkot Bontang melalui program Jamkesda Bontang sebanyak 27.622 jiwa, Pemkab Kutai Kartanegara melalui Jamkesda Kukar sebanyak 6.471 jiwa, Pemkab Kutai Timur melalui Jamkesda Kutim sebanyak 4.815 jiwa.

Selanjutnya Pemkab Kutai Barat melalui program Jamkesda Kubar sebanyak 9.984 peserta, dan Pemkab Mahakam Ulu melalui program Jamkesda Mahulu sebanyak 21.725 jiwa.

Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pemda terhadap komitmen untuk menyukseskan Program JKN-KIS, karena hal ini juga bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.

Selain komitmen dalam bentuk pembiayaan serta perluasan akses pelayanan melalui penyediaan faskes, pihaknya berharap ke depan peran pemda juga dioptimalkan baik dari sisi kualitas maupun mutu pelayanan kesehatan.

"Hal ini penting agar derajat kesehatan masyarakat meningkat, bersama-sama memperkuat regulasi terkait kepatuhan pengusaha dan masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS, termasuk cakupan kepesertaan meluas sehingga mendorong terwujudnya Universal Health Coverage atau cakupan semesta pada 2019," ucap Ifan.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017