Samarinda (ANTARA Kaltim) - Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan II-2017 masih melambat dan hanya tumbuh 0,04 persen ketimbang triwulan sebelumnya, dengan andil tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.

"Lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib pada triwulan II tumbuh sebesar 14,86 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Jumat.

Ia memaparkan lapangan usaha yang juga tumbuh positif adalah usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan pertumbuhan 6,56 persen, diikuti lapangan usaha jasa lain 5,14 persen.

Tingginya laju pertumbuhan pada beberapa kategori lapangan usaha tersebut, lanjut Habibullah, salah satunya dipicu oleh bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, yang disambung libur panjang.

Namun demikian, jelasnya, masih ada dua kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tidak secepat triwulan sebelumnya.

Dua lapangan usaha yang terkontraksi adalah usaha industri pengolahan yang terkoreksi hingga minus 2,02 persen, kemudian lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang minus 1,32 persen.

Dari sisi pengeluaran, tambah Habibullah, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2017 tumbuh hingga mencapai 3,73 persen (c-to-c), karena dipengaruhi oleh membaiknya kinerja perekonomian.

Membaiknya kinerja perekonomian ini dapat dilihat dari hampir seluruh komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sisi pengeluaran yang pertumbuhannya mengalami percepatan.

"Komponen net ekspor antardaerah mengalami pertumbuhan tertinggi hingga 12,41 persen, diikuti oleh komponen konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,26 persen," katanya.

Berikutnya komponen ekspor luar negeri tumbuh cukup tinggi yang mencapai 2,53 persen, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau yang sering disebut investasi fisik, masing-masing mengalami percepatan hingga 1,87 persen dan 0,39 persen.

Ia melanjutkan, untuk pengeluaran konsumsi pemerintah juga tumbuh positif walau besarannya relatif kecil, yakni tumbuh 0,12 persen.

"Apabila dilihat dari kontribusi terhadap total PDRB Kaltim yang mencapai Rp290,4 triliun berdasarakan harga berlaku, maka komponen ekspor luar negeri mendominasi perekonomian Kaltim pada semester I-2017 yang memiliki andil 40,83 persen, diikuti net ekspor antardaerah sebesar 25,81 persen," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017