Balikpapan (ANTARA Kaltim)  - Komando Armada Timur (Koarmatim) menggelar latihan antiteroris di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (11/9) yang melibatkan tidak kurang dari 650 personel dan sebagiannya anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska).

"Latihan kami gelar di Balikpapan sebab di sini lokasinya sangat strategis. Di sini juga banyak obyek vital nasional," kata Komandan Satuan Tugas Latihan Operasi Kesiapsiagaan Koarmatim Letnan Kolonel Laut (Pelaut) Slamet Hariono, Kamis, di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

Latihan sebagai bagian dari Latihan Operasi Kesiapsiagaan (LOK) Koarmatim ini menggunakan sandi `Jala Gebah`. Letkol Laut Slamet Hariono menjelaskan, `Jala Gebah` artinya menghalau gangguan. Gangguan yang dimaksud adalah aksi terorisme di laut seperti perompakan atau pembajakan kapal.

Sebelumnya LOK Koarmatim Tahun Anggaran 2017 ini diawali dengan Tactical Floor Game untuk mengatur strategi kontra terorisme ketika mendapatkan laporan pembajakan kapal.

Latihan itu berlangsung di Gedung Pati Unus di Pangkalan TNI AL di Balikpapan dan melibatkan semua unsur yang juga terlibat pada latihan Jumat.

Letkol Slamet Hariono menambahkan, latihan ini adalah perwujudan tugas-tugas alat pertahanan negara seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Tahapan latihan ini juga mengikutkan detasemen antiteror polisi, yaitu Densus 88 Polda Kaltim mulai dari rencana aksi, taklimat, hingga teknik dan mekanisme mengatasi radikalisme dan terorisme, serta demonstrasi di laut.

"Aksinya nanti mulai dari gerakan menuju kapal sasaran oleh personel yang sudah ditunjuk dengan cara terbaik dan efektif. Dalam setiap gerakan nantinya meliputi terjun tempur, terjun cepat dengan menggunakan tali (fast rope), simulasi tempur darat hingga ke penanganan tahanan," jelas Slamet.

Di sisi lain, Letkol Slamet Hariono yang juga adalah Komandan Satuan Kapal Patroli menegaskan bahwa kondisi perairan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara aman dan terkendali. Perairan kedua provinsi berupa Selat Makassar dan Laut Sulawesi adalah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2.

"Hanya saja, walaupun gangguan perompakan banyak terjadi di perairan Filipina dan Malaysia, yang menjadi korban atau sandera sebagian adalah rakyat kita, di mana mereka bekerja sebagai anak buah kapal atau pemilik kapal," jelas Slamet. Sebab itulah latihan berfokus kepada penyelamatan sandera dan melumpuhkan pembajak. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017