Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meminta masyarakat dan semua pihak tetap mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, meskipun Kaltim tidak termasuk provinsi yang memiliki risiko tinggi atau rawan bencana tersebut.

"Langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadi bencana karhutla terus kami lakukan," kata Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Wahyu Widhi Heranata di Samarinda, Selasa.

Salah satu langkah antisipasi adalah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Kaltim kepada seluruh kepala daerah dan Surat Edaran Kepala Dishut Kaltim kepada perusahaan sektor pertambangan, perkebunan, maupun kehutanan terkait kelengkapan sarana dan prasarana untuk pencegahan karhutla.

"Juga dibentuk masyarakat peduli api, di mana saat ini jumlahnya sudah lebih 300 kelompok yang langsung dikoordinasi oleh regu pemadam kebakaran hutan dan lahan (Manggala Agni) di Kabupaten Paser maupun di Tahura Soeharto di bawah koordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kaltim," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengeluarkan imbauan agar kegiatan pembukaan lahan tidak dilakukan dengan cara membakar.

"Semua harus waspada bencana kebakaran lahan dan hutan yang dapat mengakibatkan kabut asap seperti terjadi di beberapa provinsi di Indonesia," tambahnya.

Meskipun saat ini sudah memasuki musim kemarau, namun masih ada curah hujan di wilayah Kaltim, sehingga tidak sampai menimbulkan potensi hotspot (titik api).

"Kita bersyukur masih ada curah hujan di Kaltim, sehingga membantu pemerintah dalam meminimalisasi potensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan," ujarnya.

Wahyu menambahkan Dishut Kaltim secara terus-menerus melakukan upaya pencegahan dan mengurangi bahaya karhutla, serta meminta pemerintah daerah proaktif mencegah bencana itu di daerahnya masing-masing, terutama dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Dishut Kaltim bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan sosialisasi mengenai karhutla serta dilanjutkan dengan kegiatan Manggala Agni di Balikpapan pada 12 Agustus. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017