Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pengerjaan pengalihan "trase" atau sumbu jalan nasional di Kilometer 9 Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mandek atau terhenti, sehingga belum ada tanda-tanda kapan proyek itu akan selesai.

Dari pantuan di Penajam, Kamis, pengerjaan pengalihan sumbu jalan dua lajur sepanjang 600 meter yang berada di depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara tersebut dipastikan terus molor dari target penyelesaian yang dijadwalkan pada Juni 2014.

Alat berat yang diturunkan kontraktor pelaksana selama beberapa pekan terakhir tidak terlihat aktif bekerja, sehingga proyek pengalihan sumbu jalan nasional itu tidak kunjung rampung.

"Sampai saat ini pengerjaannya baru mencapai 45 persen," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara Edi Hasmoro.

Ia menyatakan, pengerjaan pengalihan sumbu jalan nasional di Kilometer 9 Nipah-Nipah itu terkendala hujan, sehingga beberapa pekan terakhir alat berat kontraktor pelaksana berhenti bekerja.

"Pengerjaan tertunda karena cuaca sering hujan, jadi kontraktor pelaksana baru mulai bekerja kalau sudah tidak hujan," ujar Edi Hasmoro.

Menurut dia, kontraktor pelaksana sudah menyiapkan material aspal dan alat berat untuk meneruskan pengerjaan pengalihan sumbu jalan nasional tersebut.

Pengalihan sumbu jalan nasional di Kilometer 9 Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan nilai kontrak Rp37 miliar itu mulai dikerjakan pada 2011.

Selain itu, pengerjaan pengalihan trase jalan negara itu juga sempat terkendala permasalahan lahan dan perizinan dari pemerintah pusat.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara awalnya optimistis pengerjaan pengalihan sumbu jalan nasional dengan skema pembiayaan tahun jamak tersebut rampung Juli 2017.

Pada 2017, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk pengerjaan lanjutan pengalihan trase jalan negara tersebut. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017