Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait sejak November 2016 hingga kini telah menerbitkan 20.778 Lisensi FLEGT, yakni berupa Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) untuk ekspor kayu ke Uni Eropa (UE).

"Sejak peluncuran Lisensi Flegt pada 15 November 2016, Indonesia telah menerbitkan 20.778 lisensi ekspor berbagai produk kayu ke seluruh negara anggota UE," ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rufi`ie di Samarinda, Senin.

Hal itu dikatakan Rufi saat menjadi pembicara dalam ekspose pelaksanaan SVLK dan Lisensi FLEGT dengan tema Diseminasi Capaian Penerbitan Lisensi FLEGT Indonesia.

Ekspose yang digelar di aula Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim tersebut dihadiri berbagai pihak terkait mulai pelaku ekspor perkayuan, kementerian/lembaga terkait, asosiasi perusahaan, lembaga sertifikasi hingga pemerintah daerah yang membidangi teknis ekspor produk perkayuan.

Lisensi FLEGT yang diterbitkan sebanyak 20.778 itu, lanjutnya, dengan bobot kayu yang diekspor mencapai 343.206,67 ton yang nilai ekspornya mencapai 730,18 juta dolar AS.

Ia melanjutkan hingga saat ini Indonesia merupakan negara pertama di dunia, bahkan merupakan negara satu-satunya yang berhak menerbitkan Lisensi FLEGT untuk ekspor produk industri kayu ke pasar UE.

Dengan adanya Lisensi FLEGT maka produk kayu dari Indonesia dijamin memenuhi persyaratan uji tuntas sebagaimana diwajibkan oleh European Union Timber Regulation (EUTR).

EUTR merupakan peraturan perkayuan yang diterapkan di negara-negara UE sehingga keberadaan Lisensi FLEGT membuat ekspor dari Indonesia boleh masuk UE tanpa diperiksa.

Menurutnya, Lisensi FLEGT Indonesia diterbitkan sebagai pengakuan atas sistem sertifikasi hutan dan produk perkayuan yang dikenal sebagai SVLK.

"Pengakuan ini dituangkan dalam kesepakatan kemitraan sukarela tentang penegakan hukum, tata kelola, dan perdagangan hutan antara Indonesia dengan UE yang ditandatangani September 2013," ucap Rufi.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017