Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Hasil pengecekan tim Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), menyatakan Jembatan Mahkota II Samarinda, Kalimantan Timur, aman dilalui sehingga menjadi kabar gembira bagi warga karena sebelumnya beredar isu ada bagian yang retak.

"Pengecekan oleh tim dari KKJTJ tadi dipimpin langsung oleh Direktur Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Iwan Zarkasi," ujar Plh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Susy Sukmawati di Samarinda, Jumat.

Susy yang juga Sekretaris Dinas PUPR Samarinda ini melanjutkan, setelah melakukan pemeriksaan secara seksama dan cek detail per bagian mulai Jumat pagi, Tim KKJTJ kemudian menyatakan tidak menemukan retakan pada `edge beam` jembatan seperti yang telah ramai diberitakan, di media cetak, elektronik maupun media sosial (medsos).

Menurutnya, sebelumnya KKJTJ juga mengetahui informasi adanya keretakan tersebut dari medsos, kemudian melakukan konfirmasi kepada Pemkot Samarinda dan melakukan pengecekan langsung untuk memastikan keamanan jembatan.

Susy melanjutkan, di bagian yang dianggap retak tersebut sebenarnya hanya adanya penumpukan semen yang membentuk garis panjang, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada pekerjaan yang kurang rapi pada sambungan antara MS 17 dan P8 pada jembatan.

"Tapi ini tidak berpengaruh terhadap konstruksi jembatan karena memang tidak ada yang retak, hanya overlapping semen, namun memang diperlukan perbaikan pada sambungan saat memoles semen agar terlihat rapi," tuturnya.

Menurutnya, saat pertemuan dengan Tim KKJTJ sore, tim menyampaikan bahwa untuk mobil berat seperti truk dan kontainer akan diizinkan melewati jembatan Mahkota II setelah terpasang alat Elektronik Magnet (EM) Sensor. Sedangkan saat ini EM Sensor masih dalam proses pelelangan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dapat dinyatakan, Jembatan Mahkota II aman dilalui kendaraan. Namun yang diizinkan lewat sementara adalah kendaraan roda dua dan roda empat kategori mobil penumpang atau mobil pribadi dari jam 06.00 pagi hingga 18.00 sore.

"Untuk mobil berat, nanti kalau sudah ada EM Sensor. Atas dasar ini pula, Pemkot Samarinda akan memohon perpanjangan open traffic bagi kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat, seperti yang telah disyaratkan terdahulu karena banyak warga yang minta jembatan ini dibuka terus," ucapnya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017