Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur akan lebih baik pada triwulan II hingga akhir 2017 ketimbang triwulan sebelumnya karena banyak indikator pendukung.

"Sekarang memang belum rilis karena masih tahap kajian, tapi dari indikator yang ada seperti pertumbuhan triwulan pertama dan rupiah yang beredar dari BI, menunjukkan pertumbuhan positif," kata Kepala BI KPw Provinsi Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Kamis.

Ia menegaskan bahwa angka pasti perkembangan ekonomi dalam enam bulan terakhir, dapat dilihat setelah pihaknya mengeluarkan rilis, tetapi keyakinan pertumbuhan positif itu paling tidak dapat dilihat dari salah satu indikator kenaikan uang yang diedarkan pada Lebaran pekan lalu.

Khusus untuk menghadapi Lebaran 2017 pihaknya sudah mengedarkan uang sekitar Rp2,7 triliun, naik sekitar 25 persen ketimbang lebaran tahun lalu, sehingga diyakini pertumbuhan ekonomi triwulan II-2017 lebih tinggi ketimbang triwulan I tahun yang sama.

Nilai uang Rp2,7 triliun itu khusus untuk melayani wilayah kerja BI Kaltim, belum termasuk uang yang dikelaurkan oleh BI KPw Kota Balikpapan yang melayani tiga daerah di Kaltim, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

"Bila uang yang dikeluarkan BI Kaltim digabung dengan uang yang dikeluarkan oleh BI Balikpapan khusus melayani permintaan selama Lebaran 2017, maka totalnya mencapai Rp3,5 triliun. Dari indikator ini, maka saya yakin ekonomi Kaltim terus bergerak positif," ujarnya.

Indikator lain yang menguatkan keyakinannya terhadap kinerja ekonomi Kaltim adalah mengacu pada rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim yang nilainya terus membaik, terutama mengenai ekspor dari Kaltim ke sejumlah negara tujuan.

Seperti ekspor migas dan nonmigas dari Kaltim sepanjang periode Januari-Mei 2017 yang tercatat 7,09 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp94,39 triliun dengan perbandingan rata-rata 1 dolar sama dengan Rp13.300.

Perdagangan luar negeri yang nilainya sebesar itu mengalami kenaikan 30,03 persen ketimbang hasil ekspor periode yang sama tahun 2016 yang tercatat 5,45 miliar dolar, atau setara dengan Rp72,59 triliun.

"Persentase yang dihasilkan dari peredagangan luar negeri sebesar itu tentu memberikan andil terhadap indikator akan terus membaiknya ekonomi Kaltim, termasuk indikator dari hasil survei BI Kaltim terhadap kepercayaan perbankan yang mengalami penguatan," ujar Nur lagi. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017