Penajam (ANTARA Kaltim) -  Dana operasional untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak sejumlah alat berat Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum yang tersebar di empat kecamatan di Penajam Paser Utara mencapai Rp15 miliar atau lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp5 miliar.

Namun, dalam satu bulan terakhir, sejumlah alat berat UPT-PU Kecamatan tersebut banyak yang tidak dioperasionalkan, sehingga menimbulkan anggapan dari masyarakat bahwa kinerja UPT-PU Kecamatan mulai menurun.

Dari informasi yang diperoleh di Penajam, Rabu, sejauh ini masih banyak proposal masyarakat terkait pembukaan dan peningkatan jalan di masing-masing kecamatan yang belum dikerjakan oleh UPT-PU Kecamatan.

"Kami akan melakukan eveluasi terhadap kinerja UPT-PU itu," kata Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang, menanggapi hal tersebut.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara akan segera melakukan evaluasi terhadap kinerja UPT-PU di masing-masing kecamatan yang terkesan menurun tersebut.

Menurut Herlambang, penurunan kinerja UPT-PU Kecamatan itu kemungkinan hanya terjadi pada Ramadhan dan Idul Fitri.

Selain itu, penurunan kinerja UPT-PU kemungkinan juga dipengaruhi dana kombinasi dari pemerintah desa untuk pembelian material lambat dicairkan.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta setiap desa menyediakan dana untuk mendukung kinerja UPT-PU Kecamatan, terutama saat keuangan daerah sedang mengalami defisit seperti saat ini.

Setiap desa diminta bisa menganggarkan untuk pengadaan bahan bakar alat berat UPT-PU Kecamatan, pengadaan material dan lainnya melalui APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa).

Dana yang disediakan melalui APBDes tersebut diharapkan bisa mendukung pembangunan desa melalui program UPT-PU Kecamatan, sesuai visi misi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017