Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur pada Juni 2017 mengalami inflasi cukup terkendali yang hanya 0,98 persen, atau terjadi perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari 132,16 pada Mei menjadi 133,46 pada Juni.

"Meski sepanjang Juni merupakan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang dikhawatirkan terjadi inflasi tinggi, namun kita bersyukur karena ternyata laju inflasi dapat dikendalikan pemda," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Senin.

Ia menilai kenaikan harga kebutuhan pokok merupakan hal yang wajar karena berkaitan dengan hari besar keagamaan, tapi kenaikan ini cukup terkendali berkat adanya koordinasi lintas sektor terhadap kecukupan barang yang dibutuhkan masyarakat, sehingga hal ini dapat menekan harga.

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan IHK tertinggi adalah kelompok transportasi dan komunikasi yang berinflasi 2,2 persen.

Kemudian disusul kelompok bahan makanan naik 1,47 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,99 persen, kelompok sandang 0,45 persen, disusul kelompok kesehatan 0,15 persen.

Kelompok lain yang juga turut memberikan andil inflasi adalah makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dipabrikasi 0,10 persen, kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga berinflasi 0,08 persen.

"Dari data ini, berarti sampai dengan bulan Juni 2017 inflasi tahun kalender di Kaltim sebesar 2,64 persen dengan inflasi year on year sebesar 4,54 persen," tuturnya.

Apabila dirinci menurut kota, lanjutnya, maka pada Juni 2017 di Samarinda terjadi inflasi 0,68 persen dan di Balikpapan berinflasi 1,38 persen dengan masing-masing inflasi tahun kalender 2,81 persen dan 2,43 persen, kemudian inflasi year on year 4,30 persen dan 4,86 persen.

"IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan harga di tingkat konsumen perkotaan. Di Kaltim, hanya ada dua kota yang ditetapkan sebagai patokan IHK, yakni Samarinda dan Balikpapan," kata Habibullah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017