Penajam (ANTARA Kaltim) - Arus balik Lebaran 2017 di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, didominasi para pemudik dengan kendaraan roda dua, kata Koordinator Pengawasan Jalan Dinas Perhubungan setempat, Jamaluddin.
"Dari pantauan, arus mudik di wilayah Penajam Paser Utara didominasi kendaraan roda dua dan hingga saat ini terlihat arus balik juga didominasi sepeda motor," ungkap Jamaluddin ketika ditemui di Penajam, Minggu.
Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara mengerahkan petugas berjaga di sejumlah lokasi yang dinilai rawan kecelakaan.
Selain kendaraan pribadi roda dua, para pemudik juga terlihat menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi roda empat.
"Kami perkirakan arus balik lebaran cukup tinggi hingga malam hari karena Minggu (2/7) terakhir libur lebaran, sehingga kami melakukan patroli secara bergantian dengan personel Satlantas Polres Penajam Paser Utara untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan," kata Jamaluddin.
Pada hari pertama hingga enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah juga terjadi kepadatan arus lalu lintas dari arah Kabupaten Paser menuju kawasan wisata Pantai Tanjung Jumlai, Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Terjadi juga peningkatan kendaraan dari Kabupaten Paser menuju Pantai Tanjung Jumlai pada H+1 hingga H+6 lebaran, sehingga petugas cukup kewalahan mengatur arus lalu lintas," ujar Jamaluddin.
Ramainya arus lalu lintas tersebut, menurut dia, karena Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian jalan lintas Kalimantan yang dilewati arus mudik dan balik oleh pengguna jalan dari berbagai kota.
Dishub Kabupaten Penajam Paser Utara memantau pergerakan arus mudik maupun arus balik untuk menjaga kelancaran lalu lintas di sepanjang ruas jalan yang melintasi wilayah itu.
Ia menjelaskan, berdasarkan pemantauan di setiap posko, sejak tujuh hari hingga satu hari sebelum lebaran, arus mudik di wilayah Penajam Paser Utara relatif aman dan lancar.
"Arus balik di wilayah Kecamatan Penajam, Waru Babulu dan Kecamatan Sepaku yang mulai nampak sejak H+5 lebaran hingga hari ini (Minggu siang), juga relatif aman dan lancar," tambah Jamaluddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Dari pantauan, arus mudik di wilayah Penajam Paser Utara didominasi kendaraan roda dua dan hingga saat ini terlihat arus balik juga didominasi sepeda motor," ungkap Jamaluddin ketika ditemui di Penajam, Minggu.
Dinas Perhubungan Kabupaten Penajam Paser Utara mengerahkan petugas berjaga di sejumlah lokasi yang dinilai rawan kecelakaan.
Selain kendaraan pribadi roda dua, para pemudik juga terlihat menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi roda empat.
"Kami perkirakan arus balik lebaran cukup tinggi hingga malam hari karena Minggu (2/7) terakhir libur lebaran, sehingga kami melakukan patroli secara bergantian dengan personel Satlantas Polres Penajam Paser Utara untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan," kata Jamaluddin.
Pada hari pertama hingga enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah juga terjadi kepadatan arus lalu lintas dari arah Kabupaten Paser menuju kawasan wisata Pantai Tanjung Jumlai, Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Terjadi juga peningkatan kendaraan dari Kabupaten Paser menuju Pantai Tanjung Jumlai pada H+1 hingga H+6 lebaran, sehingga petugas cukup kewalahan mengatur arus lalu lintas," ujar Jamaluddin.
Ramainya arus lalu lintas tersebut, menurut dia, karena Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian jalan lintas Kalimantan yang dilewati arus mudik dan balik oleh pengguna jalan dari berbagai kota.
Dishub Kabupaten Penajam Paser Utara memantau pergerakan arus mudik maupun arus balik untuk menjaga kelancaran lalu lintas di sepanjang ruas jalan yang melintasi wilayah itu.
Ia menjelaskan, berdasarkan pemantauan di setiap posko, sejak tujuh hari hingga satu hari sebelum lebaran, arus mudik di wilayah Penajam Paser Utara relatif aman dan lancar.
"Arus balik di wilayah Kecamatan Penajam, Waru Babulu dan Kecamatan Sepaku yang mulai nampak sejak H+5 lebaran hingga hari ini (Minggu siang), juga relatif aman dan lancar," tambah Jamaluddin. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017