Penajam (ANTARA Kaltim) - Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar mengajak masyarakat di daerah setempat tidak merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah dengan berlebihan.

"Puasa mengajarkan untuk menahan diri atau sabar, jadi ketika merayakan lebaran hendaknya tetap memaknai arti puasa sehingga tidak berlebihan," ujar Tohar ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Menurut ia, lebaran atau Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan spritual bagi umat muslim yang telah menjalani puasa selama satu bulan.

"Lebaran itu kembali kepada kesucian, setelah satu bulan umat muslim menjalani puasa Ramadhan," ucap Tohar.

Kualitas Keimanan tidak dilihat dari pakaian yang dikenakan karena tidak menjamin pada keimanan seseorang. "Belum tentu otang yang berbusana lebaran dengan sederhana memiliki keimanan lemah atau sebalaiknya," kata Tohar.

Sekkab menjelaskan momen Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal itu memiliki makna sebagai peningkatan keimanan.

"Setelah menjalani puasa selama satu bulan, keimanan masyarakat yang diimplementasikan dengan beribadah dapat lebih meningkat dari sebelumnya," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.

"Rayakan lebaran dengan sederhana, jangan berlebihan sehingga acara perayaan lebaran terkesan mubazir,"tambahnya.

Tohar juga meninta masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara juga selalu waspada serta bersama-sama aparat keamanan menjaga kondisi tetap aman dan kondusif. ***4***

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017