Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu mengkaji ulang rencana menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional Remaja ke-2 tahun 2018, agar tidak muncul permasalahan dalam persiapannya, kata mantan Ketua Harian KONI Kaltim Ahmad Husry.

Menurut Ahmad Husry yang ditemui wartawan di Samarinda, Senin, selain pertimbangan anggaran daerah yang sedang defisit akibat lesunya perekonomian Kaltim, pada tahun 2018 juga ada dua hajatan besar, yakni pemilihan gubernur dan Pekan Olahraga Provinsi di Kabupaten Kutai Timur.

"Dua kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat keuangan daerah tengah mengalami defisit, kalau tetap memaksakan untuk melaksanakan kegiatan yang lain seyogyanya harus dipertimbangkan secara matang sesuai dengan azas manfaat yang menjadi prioritas," ujar Husry.

Ia mengapresiasi keinginan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk menggali sumber pendanaan untuk menggelar PON Remaja 2018 dari bapak angkat, yakni para pengusaha di daerah setempat.

Akan tetapi, fakta yang terjadi saat ini mencatat banyak sektor usaha di Kaltim juga tengah mengalami kelesuan.

Pengalaman saat persiapan menghadapi PON 2012 dan 2016, peran bapak angkat ternyata tidak dirasakan optimal oleh pengurus cabang olahraga.

"Masih banyak keluhan dari pengurus cabang olahraga terkait peran bapak angkat pada saat itu, meskipun juga ada bapak angkat yang cukup peduli membantu persiapan atlet Kaltim menuju PON," beber Husry.

Apabila melihat aspek ketersediaan sarana dan prasarana olahraga yang ada di Kaltim, Husry menilai hajatan besar olahraga nasional seperti PON Remaja sangat memungkinkan digelar.

Namun demikian, kesiapan menjadi tuan rumah tidak hanya terbatas pada soal sarana dan prasarana, namun masih banyak hal lain yang harus dirancang sehingga ajang tersebut bisa berlangsung sukses.

"Menurut saya jangan sampai hanya mengejar kebanggaan, kalau memang ajang itu harus dilaksanakan setidaknya punya manfaat yang lebih besar, khususnya untuk Kaltim dalam rangka persiapan jangka panjang menuju PON 2020 di Papua," katanya.

Pada saat pelantikan pengurus KONI Kaltim beberapa waktu lalu, Gubernur Awang Faroek Ishak kembali menyatakan keinginannya untuk menggelar PON Remaja, setelah Jawa Tengah yang awalnya ditetapkan sebagai tuan rumah menyatakan tidak siap.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017