Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sekitar 300 desa di Provinsi Kalimantan Timur disiapkan teknik pengelolaan sumberdaya alam dengan metode Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (Sigap), menuju pengelolaan alam untuk kesejahteraan masyarakat dengan menjaga alam tetap lestari.

"Total 300 desa itu penerapannya tidak mungkin bisa sekaligus, tapi kami lakukan bertahap dengan target tahun 2019 bisa terealisasi sejumlahnya," ujar Manajer Pemberdayaan Masyarakat The Nature Consevancy (TNC) Provinsi Kaltim Taufik Hidayat di Samarinda, Ahad.

Desa-desa yang sudah dipetakan untuk dilakukan konservasi dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal itu adalah desa yang masih memiliki hutan, baik hutan yang berada di kawasan pedalaman maupun di kawasan pesisir, yakni hutan mangrove.

Saat ini, lanjutnya, TNC masih fokus menerapkan metode Sigap pada 26 desa/kampung di Kaltim, tepatnya di Kabupaten Berau, sehingga dari sini kegiatannya akan diperluas untuk desa-desa lain yang memiliki sumberdaya alam, namun pengelolaannya tidak memperhitungkan kelestarian lingkungan.

Sedangkan penerapan Sigap pada 26 kampung di Berau tersebut juga berangkat dari keberhasilan penerapan Sigap pada dua kampung di kabupaten setempat, yakni Merabu dan Long Duhung yang dimulai sejak tahun 2012. Kedua kampung ini ada di Kecamatan Kelay.

Semula lanjut dia, TNC hanya menjalankan konservasi murni di Kaltim, tanpa memberdayakan masyarakat karena menganggap tugas pemberdayaan masyarakat sudah ada instansi yang menangani, namun seiring perjalanan waktu dan pola ini dianggap penting, maka peran masyarakat menjadi keharusan.

"Pendekatan sosial kemasyarakatan, memberdayakan masyarakat, menggali potensi lokal, hingga bersama melestarikan SDA inilah yang kemudian menjadi metode Sigap, karena TNC menyadari bahwa masyarakat harus dilibatkan dalam konservasi," ucap Taufik.

Ini berarti dari tahun 2002 sebagai awal TNC melakukan konservasi di Provinsi Kaltim, baru di tahun 2012 memulai pendekatan sosial kemasyarakatan dalam kegiatan konservasi yang dimulai dari Kampung Merabu dan Long Duhung.

"Sekarang TNC sudah selesai menggelar pelatihan Metode Sigap bagi 25 orang yang terdiri anggota LSM bidang lingkungan dan Pendamping Desa. Mereka inilah yang disiapkan melakukan pendampingan terhadap desa-desa yang memiliki kawasan hutan untuk diterapkan metode Sigap. Para fasilitator ini akan tinggal bersama masyarakat dalam pendampingan," tutur Taufik.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017