Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Mauritius, sebuah negara kepulauan di Barat daya Samudera Hindia, menanamkan investasi paling tinggi di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan I-2017 dengan nilai mencapai 151,89 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,02 triliun.

"Nilai investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang senilai Rp2,02 triliun itu dengan perbandingan 1 dolar AS setara dengan Rp13.300," ucap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Jumat.

Sepanjang periode Januari - Maret 2017 investor dari negara ini berhasil mengungguli 21 investor dari negara lain yang menanamkan modalnya di Kaltim, atau mencapai 50,60 persen dari total invetasi PMA Kaltim yang senilai 300,16 juta dolar AS atau setara Rp3,99 triliun.

Jumlah proyek yang dikerjakan oleh investor asal negara di Benua Afrika ini hanya ada tiga paket meski nilainya paling besar.

Berada di urutan kedua adalah investor dari Singapura dengan nilai 48,63 juta dolar AS, setara dengan Rp646,78 miliar atau 16,20 persen dari total investasi PMA. Proyek yang dikerjakan sebanyak 35 paket.

Kemudian investor asal Inggris berada di peringkat ketiga dengan investasi PMA yang masuk sebesar 47,13 juta dolar, setara Rp626,84 miliar (15,70 persen) dengan proyek yang dikerjakan sebanyak delapan paket.

Berikutnya adalah investor asal Malaysia di posisi keempat yang berandil 6,08 persen dengan nilai investasi PMA 18,23 juta dolar, atau setara dengan Rp242,58 miliar.

Di posisi kelima terbanyak adalah investor asal Channel Island yang berandil 4,92 persen dengan investasi PMA senilai 14,76 juta dolar AS, atau setara dengan Rp196,37 miliar. Proyek yang dikerjakan hanya satu paket.

"Sementara yang kecil-kecil juga ada dari beberapa negara, diantaranya investor dari Korea Selatan senilai 2 juta dolar untuk empat paket proyek, Hongkong 1,61 juta dolar untuk tujuh proyek, British Virgin Island 1,68 juta dolar untuk sembilan proyek, dan Jepang senilai 1,39 juta dolar untuk satu proyek," katanya.

Sebenarnya, lanjut Diddy, nilai investasi dari PMA pada triwulan I-2017 lebih dari 300,16 juta dolar, namun karena belum dilaporkan sehingga pihaknya belum bisa mencatat nilainya, seperti realisasi satu proyek oleh Swiss, satu proyek oleh Thailand, satu proyek oleh Yordania, dan satu proyek oleh Seychelles. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017