Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lapangan usaha sektor pertambangan menempati posisi teratas dalam investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur, triwulan I-2017 dengan nilai mencapai Rp2,559 triliun, atau 80,06 persen dari total investasi.

"Periode Januari - Maret 2017 (triwulan I), investasi PMDN ke Kaltim mencapai Rp3,197 triliun. Dari jumlah ini, investasi dari pertambangan mencapai Rp2,559 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Rabu.

Investasi pertambangan yang mencapai 80,06 persen dari total nilai investasi yang masuk tersebut, tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim dengan jumlah proyek tambang yang digarap sebanyak delapan lokasi.

Berada di posisi kedua terbanyak penyumbang investasi PMDN adalah lapangan usaha sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan dengan nilai investasi Rp421,48 miliar.

Lapangan usaha dari dua subsektor ini tersebar di semua kabupaten/kota se Provinsi Kaltim dengan lokasi pekerjaan ada di 16 titik. Subsektor ini bahkan menyerap 148 tenaga kerja Indonesia dan 1 tenaga kerja asing.

Penyumbang investasi PMDN ketiga adalah dari lapangan usaha sektor tersier berupa listrik, gas, dan air dengan nilai Rp139,16 miliar. Lapangan usaha yang tersebar di empat lokasi ini mampu menyerap 53 tenaga kerja Indonesia.

Berada di posisi kelima adalah lapangan usaha industri kayu dengan investasi senilai Rp37,77 miliar yang tersebar dua lokasi.

Disusul lapangan usaha industri pengolahan makanan dengan investasi Rp35,77 miliar. Lapangan usaha ini menyebar pada tujuh lokasi dengan tenaga kerja yang terserap sebanyak 348 orang.

Kemudian lapangan usaha subsektor kehutanan hanya ada satu lokasi dengan investasi Rp2,9 miliar, dan lapangan usaha industri mineral nonlogam untuk satu lokasi dengan nilai investasi Rp286 juta.

"Investasi dari PMDN untuk Kaltim yang totalnya Rp3,197 triliun itu belum semuanya tercatat, padahal proyeknya sudah dikerjakan, diantaranya industri kimia yang berada di tiga lokasi, perdagangan dan reparasi di enam lokasi, dan lapangan usaha lain yang sudah berjalan, sehingga belum diketahui nilainya karena belum dilaporkan," ujar Diddy. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017