Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, melaporkan hingga kini sebanyak 12 dari 16 kecamatan di wilayah tersebut terdampak banjir besar yang berlangsung selama sepekan terakhir.

Data yang diperoleh dari BPBD Kutai Barat, Minggu malam, mencatat ke-12 kecamatan yang terdampak banjir meliputi Barong Tongkok, Bentian Besar, Damai, Long Iram, Melak, Mook Manaar Bulatn, Muara Lawu, Muara Pahu, Nyuatan, Penyinggahan, Siluq Ngurai, dan Tering.

Sedangkan empat kecamatan lain yang wilayahnya tidak terdampak banjir besar adalah Kecamatan Bongan, Jempang, Linggang Bigung, dan Sekolaq Darat.

"Secara keseluruhan ada 92 desa/kampung yang wilayahnya terkena banjir dengan ketinggian bervariasi," kata Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kutai Barat Seldas Limbong.

Ia menambahkan, ada beberapa kecamatan yang terdampak banjir paling parah dengan ketinggian air bervariasi antara satu hingga tiga meter, yakni Tering, Long Iram, Melak, dan Mook Manaar Bulatn.

Dari data BPBD tercatat 4.901 rumah warga yang terendam dengan jumlah 10.134 kepala keluarga atau lebih kurang 34.955 jiwa yang terdampak.

Selain rumah, terdapat 26 sekolah, 25 rumah ibadah, 17 kantor pemerintah dan swasta juga ikut tergenang banjir, serta sejumlah fasilitas umum dan lahan pertanian warga.

Banjir di Kabupaten Kutai Barat akibat luapan Sungai Mahakam dan beberapa anak sungainya yang ada di daerah setempat hampir terjadi setiap tahun, namun kali ini terbilang yang paling parah.

Hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir cukup tinggi harus mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017