Penajam (ANTARA Kaltim) -  Aktivitas perusahaan kayu yang melakukan penebangan pohon menjadi penyebab utama terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kata pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.

"Aktivitas penebangan pohon yang dilakukan perusahaan di wilayah Sepaku menjadi penyebab terjadinya banjir, karena tidak ada lagi titik-titik serapan air ketika hujan," kata Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Penajam Paser Utara Samudri ditemui di Penajam, Selasa.

Ia menegaskan banjir di wilayah Kecamatan Sepaku yang terjadi setiap tahun itu juga berdampak pada permukiman warga.

"Saya pastikan bila musim tebang pada saat musim hujan, banjir akan menggenangi permukiman warga," kata Samudri.

Selain berkurangnya titik-titik resapan air, lanjutnya, banyaknya limbah kayu dari perusahaan yang menutupi anak sungai juga menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah Sepaku.

"Banjir yang terjadi itu diduga anak sungai yang ada di Kecamatan Sepaku tertutup limbah perusahaan. Saat kami melakukan pengecekan titik koordinat di wilayah yang sering dilanda banjir, ditemukan banyak material besar di anak sungai," jelasnya.

Kendati demikian, hingga kini Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara belum mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan kayu yang sudah lama menjalankan aktivitasnya.

Samudri berharap perusahaan kayu di wilayah Sepaku peduli terhadap lingkungan dengan membuat sejumlah embung untuk kawasan serapan air.

Selain itu, tambahnya, dangkalnya anak sungai dan longsoran tanah di bibir sungai saat hujan juga ikut memicu terjadinya banjir di wilayah Sepaku. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017