Samarinda (ANTARA Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri di Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-Maret 2017 mengalami keuntungan (surplus) sebesar 3,67 miliar dolar AS atau setara dengan Rp47,82 triliun (kurs 1 dolar AS Rp13.000).

"Surplus perdagangan itu diperoleh dari hasil ekspor komoditas ke sejumlah negara tujuan senilai 4,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp55,96 triliun, kemudian dikurangi biaya impor dari negara penghasil senilai 626,49 juta dolar AS atau setara Rp8,144 triliun," kata Kepala BPS Provinsi Kaltim M Habibullah, di Samarinda, Selasa.

Menurutnya, perdagangan luar negeri merupakan kegiatan ekonomi yang memiliki peran penting dalam menunjang pembangunan, karena dari hasil ekspor akan diperoleh devisa sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Sedangkan dari kegiatan impor akan diperoleh bahan baku atau barang modal yang diperlukan dalam pembangunan baik di daerah maupun untuk kepentingan negara.

Ia melanjutkan, komoditas yang diekspor periode Januari-Maret antara lain bahan bakar mineral dengan total senilai 3,98 miliar dolar AS, migas sebesar 1,08 miliar dolar AS, dan bahan bakar mineral nonmigas di dalamnya terdapat batu bara dengan nilai 2,9 miliar dolar AS.

Selanjutnya ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati dengan nilai 113,23 juta dolar AS, bahan kimia anorganik senilai 78,54 juta dolar AS, pupuk dengan nilai 36,52 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu 61,42 juta dolar AS, dan ekspor bahan kimia organik 16,78 juta dolar AS.

Negara tujuan ekspor migas dari Kaltim antara lain ke Jepang sebesar 352,8 juta dolar AS, ke Taiwan senilai 264,16 juta dolar AS, ke Malaysia sebesar 79,86 juta dolar AS, ke Korea Selatan sebesar 172,79 juta dolar AS, dan ekspor migas ke Singapura dengan nilai 76,09 juta dolar AS.

Sedangkan komoditas diimpor oleh Kaltim dari sejumlah negara penghasil adalah bahan bakar mineral baik migas maupun nonmigas dengan nilai 451,58 juta dolar AS, impor mesin dan peralatan mekanik dengan nilai 76,89 juta dolar AS, impor karet dan berbagai barang dari karet senilai 13,99 juta dolar AS.

Kemudian impor kendaraan bermotor dan bagiannya senilai 19,25 juta dolar AS, impor bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroferik, dan preparat tertentu yang mudah terbakar 8,15 juta dolar AS, impor pupuk senilai 8,98 juta dolar AS, impor mesin dan peralatan listrik senilai 13,39 juta dolar AS.

Negara penghasil nonmigas asal impor Kaltim antara lain dari Singapura 28,46 juta dolar AS, dari Tiongkok 30,41 juta dolar AS, dari Jepang 22,17 juta dolar AS, dari Amerika Serikat 20,16 juta dolar AS, dari Filipina 4,23 juta dolar AS, Jerman 11,74 juta dolar AS, Prancis 8,13 juta dolar AS, Australia 9,51 juta dolar AS, dan impor nonmigas dari Sweden senilai 6,24 juta dolar AS.

"Sedangkan sejumlah negara penghasil migas yang diimpor oleh Kaltim antara lain berasal dari Nigeria senilai 185,42 juta dolar AS, dari Korea Selatan senilai 82,89 juta dolar AS, dari India 6,38 juta dolar AS, dari Singapura 12,99 juta dolar AS, dan impor dari Tiongkok senilai 5,16 juta dolar AS," kata Habibullah lagi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017