Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil--CPO) di Provinsi Kalimantan Timur empat bulan terakhir anjlok dari Rp8.763 per kilogram pada Februari pada awal Mei kembali turun menjadi Rp8.072 per kilogram di daerah itu.

"Menurunnya harga CPO tingkat dunia turut mempengaruhi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang tentunya berimbas pula pada menurunnya harga CPO di Kaltim," ujar Ketua Tim Pelaksana Penetapan Harga TBS Sawit Provinsi Kaltim M Yusuf di Samarinda, Senin.

Yusuf yang juga Kepala Bidang Usaha Dinas Perkebunan Kaltim menjelaskan beberapa bulan sebelumnya harga CPO sempat menguat dan memberikan angin segar bagi petani sawit maupun perusahaan pengolah, karena kenaikan harga CPO pada Februari lalu juga diimbangi dengan naiknya harga TBS.

Meski pada Mei ini harga CPO menurun, namun penurunannya tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan harga pada tahun sebelumnya, misalnya pada Desember 2016 harga CPO di Kaltim sebesar Rp7.777 per kilogram pada Januari 2017 naik menjadi Rp8.257 per kilogram.

Sedangkan pada Mei ini, meskipun harganya turun ketimbang April, namun masih di atas harga yang berlaku pada tahun 2016 sehingga diharapkan perkembangannya masih lebih baik dibanding sebelumnya dan mulai bulan depan diharapkan kembali membaik.

Sementara untuk harga kernel (inti sawit) rata-rata tertimbang, lanjut Yusuf, pada Mei ini ditetapkan seharga Rp5.357 per kilogram dengan indeks K sebesar 82,12 persen.

Harga kernel pada Mei ini juga mengalami penurunan ketimbang bulan-bulan sebelumnya, yakni dibanding April sebesar Rp6.852 per kilogram, pada Maret yang ditetapkan Rp8.043 per kilogram dan pada Februari Rp7.813 per kilogram.

Ia mengatakan rapat penetapan harga baik CPO, kernel, maupun TBS kelapa sawit untuk periode Mei 2017 dilakukan pada Jumat, 28 April di Kota Balikpapan.

"Sesua Pergub Kaltim Nomor 41/2010 tentang petunjuk pelaksanaan penetapan pembelian harga TBS, maka hasil keputusan tim penetapan harga pada 28 April 2017, diberlakukan setiap transaksi yang terjadi pada bulan Mei 2017," ujar Yusuf. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017