Tana Paser (ANTARA Kaltim) -  Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menetapkan Desa Meruat di Kecamatan Long Kali sebagai percontohan budi daya rumput laut di daerah itu.

"Tahun ini kami menetapkan Meruat sebagai desa percontohan budi daya rumput laut di Kabupaten Paser," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser Ina Rosana di Tanah Grogot, Selasa.

Budi daya rumput laut di Desa Meruat kata Ina Rosana, dikembangkan pada lahan lahan seluas 230 hektare.

Sejak 2015 lanjut Ina Rosana, Dinas Perikanan Kabupaten Paserr mencatat, Desa Meruat telah memproduksi rumput laut sebanyak 1.000 ton.

Para petani tambak Desa Meruat lanjut ia, memanfaatkan tambak yang sebelumnya sudah tidak produktif untuk pengembangan budi daya rumput laut.

"Selama ini, petani tambak di Desa Meruat memanfaatkan tambak mereka yang sudah tidak produktif untuk budi daya rumput laut," terang Ina Rosana.

Dari hasil budi daya rumput laut itu tambah Ina Rosana, petani bisa menjualnya dengan harga Rp4.500 per kilogram.

"Untuk rumput laut kering, petani di Desa Meruat bisa menjual hasil budi daya mereka dengan harga Rp4.500 per kilogram. Harga ini cukup stabil di pasaran," ujar Ina Rosana.

Ia menjelaskan terdapat dua jenis budidaya rumput laut di Kabupaten Paser yakni, gracilaria dan budi daya rumput laut eucheuma.

"Budi daya rumput laut gracilaria yakni budidaya yang dilakukan di area tambak sementara eucheuma dilakukan di perairan pantai," terang Ina Rosana.

Selain Desa Meruat lanjutnya, terdapat sejumlah desa yang juga berpotensi menjadi kawasan pengembangan budi daya rumput laut di daerah itu.

Desa yang berpotensi sebagai kawasan pengembangan rumput laut di Kabupaten Paser kata ia yakni, Desa Muara Pasir di Kecamatan Tanah Grogot dan Desa Pondong Baru di Kecamatan Kuaro.

"Semoga desa lain juga maju dalam pembudidayaan rumput laut. Saat ini kami masih berupaya mengusulkan berbagai bantuan dari pemerintah pusat termasuk meminta pendampingan pada petani dan para nelayan," tutur Ina Rosana.(*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017