Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Ledakan sebuah kapal "landing craft tank" atau LCT di kawasan dermaga milik Rimba Karya Rayatama (RKR) di Jalan Padat Karya, RT 01, Kelurahan Baqa, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu pagi sekitar pukul 10. 30 Wita, menyebabkan seorang mekanik tewas.

Korban yang diketahui bernama Muksin (34), mekanik bagian pengelasan yang menderita luka bakar cukup serius di sekujur tubuhnya, meninggal setelah sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Moeis Samarinda Seberang.

Sementara, dampak dari ledakan LCT Rimba Raya-XXX1 tersebut menyebabkan kaca sejumlah bangunan di sekitar lokasi pecah.

Ledakan itu juga mengakibatkan atap mes dan plafon karyawan RKR rusak akibat tertimpa material kayu dan besi dari kapal yang LCT Rimba Raya-XXX1 yang meledak.

Warga yang berada di sekitar lokasi sempat panik dan berhamburan keluar rumah mendengar ledakan yang terdengar hingga radius beberapa meter.

"Saat itu, kami sedang mengelas bagian gading kapal yang bocor. Sebelum terjadi ledakan, saya pergi istrahat minum sementara Muksin masih memotong besi kemudian tiba-tiba terdengar ledakan," ujar Basrani (43), rekan korban.

Basrani mengaku tidak menduga ledakan tersebut menyebabkan rekan kerjanya tewas secara mengenaskan.

"Saya hanya tinggal sebentar untuk minum, ternyata ledakan tersebut merengut jiwa Muksin," tutur Basrani.

Sementara itu, Kapolsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda Komisaris Polisi Ervin Suryatna, membenarkan terjadinya ledakan sebuah LCT di dermaga milik RKR di Jalan Padat Karya, RT 01, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara kata Ervin Suryatna, ledakan diduga akibat masih adanya uap methanol saat korban melakukan pengelasan.

"Beberapa hari lalu, LCT itu mengangkut methanol. Namun, methanol itu sudah kosong tetapi kemungkian masih ada uapnya sehingga saat pekerja melakukan pengelasan langsung meledak," ujar Erwin Suryatna.

Polisi lanjut Ervin Suryatna, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ledakan LCT tersebut.

Polisi juga tambah ia, akan meminta keterangan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda sebagai saksi ahli terkait standar operasional prosedur (SOP) pengelasan hingga menyebabkan terjadinya ledakan LCT tersebut.

"Hanya satu orang korban yakni mekanik bagian pengelasan LCT itu. Barang bukti yang kami amankan untuk kepentingan penyidikan yakni alat-alat kerja pengelasan dan kami juga masih akan meminta ketarangan saksi ahli dari KSOP Samarinda," jelas Erwin Suryatna.

Pelaksana Harian Kasi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Samarinda Zulkadri mengatakan, belum bisa memastikan kronologis ledakan itu sebab masih mengumpulkan informasi dan keterangan dari saksi, termasuk berkoordinasi dengan kepolisian.

"Kami belum bisa menyampaikan terkait SOP itu sebab masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan meminta keterangan dari saksi-saksi untuk mengetahui kronologisnya. Setelah melakukan investigasi, baru kami bisa sampaikan hasilnya," terang Zulkadri.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017