Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mendorong warga menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan secara mandiri untuk mempercepat aktualisasi data penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat.
"Kami dorong warga untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan mandiri agar mempercepat aktualisasi penerima bantuan iuran melalui prosedur," kata Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar ketika ditemui di Penajam, Senin.
Menurut Sekkab, verifikasi data calon penerima bantuan iuran BPJS dari pemerintah pusat hingga kini belum rampung.
"Kuota yang diberikan pemerintah sebanyak 61.681 orang dan baru terisi sekitar 58.000 orang atau masih ada jatah untuk 3.681 orang lagi," ungkap Tohar.
Ia menjelaskan warga penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan yang sudah meninggal atau mengalami peningkatan ekonomi tidak bisa diganti secara langsung.
"Jadi, kami dorong masyarakat untuk bisa mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan secara mandiri, karea per 1 April 2017 program Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) sudah dialihkan ke BPJS," jelas Tohar.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan dua opsi atau pilihan bagi masyarakat kurang mampu yang memerlukan campur tangan pemerintah kabupaten untuk menjadi peserta BPJS Keehatan.
Opsi pertama, warga kurang mampu ditambahkan ke dalam daftar calon penerima bantuan iuran pemerintah pusat. Sedangkan opsi kedua, masyarakat kurang mampu dimasukkan sebagai calon penerima bantuan iuran Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara atau peserta mandiri premi pemerintah kabupaten.
"Kami telah merumuskan opsi itu dengan dinas teknis, tapi masih perlu melakukan koordinasi dengan kepala daerah," tambah Tohar.
Pengalihan kepesertaan program Jamkesda ke Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia mulai diberlakukan 1 April 2017.
Menurut data pemkab setempat, cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 56 persen dari 170.268 jiwa penduduk dan 74.324 jiwa belum terdaftar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Kami dorong warga untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan mandiri agar mempercepat aktualisasi penerima bantuan iuran melalui prosedur," kata Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar ketika ditemui di Penajam, Senin.
Menurut Sekkab, verifikasi data calon penerima bantuan iuran BPJS dari pemerintah pusat hingga kini belum rampung.
"Kuota yang diberikan pemerintah sebanyak 61.681 orang dan baru terisi sekitar 58.000 orang atau masih ada jatah untuk 3.681 orang lagi," ungkap Tohar.
Ia menjelaskan warga penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan yang sudah meninggal atau mengalami peningkatan ekonomi tidak bisa diganti secara langsung.
"Jadi, kami dorong masyarakat untuk bisa mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan secara mandiri, karea per 1 April 2017 program Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) sudah dialihkan ke BPJS," jelas Tohar.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menetapkan dua opsi atau pilihan bagi masyarakat kurang mampu yang memerlukan campur tangan pemerintah kabupaten untuk menjadi peserta BPJS Keehatan.
Opsi pertama, warga kurang mampu ditambahkan ke dalam daftar calon penerima bantuan iuran pemerintah pusat. Sedangkan opsi kedua, masyarakat kurang mampu dimasukkan sebagai calon penerima bantuan iuran Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara atau peserta mandiri premi pemerintah kabupaten.
"Kami telah merumuskan opsi itu dengan dinas teknis, tapi masih perlu melakukan koordinasi dengan kepala daerah," tambah Tohar.
Pengalihan kepesertaan program Jamkesda ke Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia mulai diberlakukan 1 April 2017.
Menurut data pemkab setempat, cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 56 persen dari 170.268 jiwa penduduk dan 74.324 jiwa belum terdaftar. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017