Penajam (ANTARA Kaltim) -  Sekitar 200 hektare areal tanaman padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengalami kerusakan setelah terserang hama busuk leher.

"Kami kesulitan menangani hama busuk leher yang menyerang tanaman padi itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto ketika ditemui di Penajam, Senin.

Menurut ia, serangan hama busuk lehar tersebut mengakibatkan tanaman padi seluas 200 hektare rusak dan gagal panen, sehingga dipastikan mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2017.

Joko menjelaskan penyakit busuk leher tanaman padi itu disebabkan oleh "pyricularia oryzae" atau sejenis jamur bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan, yang semakin lama semakin membesar seperti belah ketupat.

Selain menyebabkan tanaman padi masa vegetatif terkena "blas" atau bercak belah ketupat pada daun, hama itu juga mengakibatkan pangkal malai membusuk berwarna kehitaman dan mudah patah.

"Ada sekitar 200 hektare tanaman padi yang terserang hama busuk leher, sehingga diperkirakan produksi padi tahun ini mengalami penurunan." kata Joko Dwi.

Ia menambahkan lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara juga rentan terserang jenis hama lainnya, terutama wereng ijo dan wereng coklat.

"Penanganan tiga jenis hama pertanian itu cukup sulit, karena ada kesalahan teknik penanaman padi yang dilakukan petani," tambahnya.

Menurut Joko, pola tanam tabur benih langsung atau tabela cukup menyulitkan petugas menangani serangan hama yang sudah terjadi.

"Pola tabela itu membuat jarak tanaman padi cukup rapat, sehingga tidak memiliki jarak," ucapnya.

Selain itu, pemakaian pupuk kimia secara berlebihan yang dilakukan para petani juga turut menjadi pemicu utama terjadinya serangan hama pada tanaman padi.

"Kami terus mengimbau para petani agar tidak menggunakan pupuk kimia secara berlebihan untuk menghindari serangan hama," tambah Joko Dwi Fetrianto. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017