Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Persiba Balikpapan, Kalimantan Timur, berharap bisa secepatnya menggunakan stadion baru untuk menjalani kompetisi Liga 1 musim 2017, karena akan sangat berat bagi tim tersebut jika harus bermain kandang di stadion pinjaman di luar daerah.
Pelatih Persiba Balikpapan Timo Scheunemann dihubungi di Balikpapan, Selasa, mengatakan akan sangat berat bagi timnya apabila harus bermain di luar kandang tanpa kehadiran suporter sampai akhir kompetisi.
"Padahal, main di luar kandang untuk partai kandang (home) selama setengah musim saja sudah luar biasa berat, apalagi kalau sampai akhir kompetisi," kata Scheunemann.
Tim berjuluk "Beruang Madu" akan meminjam di Stadion Gajayana di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai markas sementara, karena Stadion Parikesit Balikpapan yang menjadi markasnya selama ini segera dibongkar untuk kepentingan proyek perluasan kilang minyak Pertamina.
Sementara pembangunan Stadion baru di Batakan, arah utara dari pusat Kota Balikpapan, hingga kini belum selesai.
Stadion baru itu dijadwalkan selesai dan bisa digunakan pada Juni 2017, namun karena Pemerintah Kota Balikpapan mengalami defisit anggaran, penyelesaian stadion baru tersebut tertunda lagi.
Menurut Scheunemann, atmosfer atau suasana main di kandang sendiri dan di depan ribuan pendukung sangat berbeda dengan main tanpa penonton, apalagi menjadi tamu di kandang tim lain.
"Bermain di depan fans itu selalu memberi pemain semangat lebih untuk berjuang dan menang. Kalau harus bermain di kandang pinjaman di kota lain, tentu sangat berat bagi tim," tambahnya.
Pada kesempatan sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Allorante mengemukakan proyek pembangunan stadion baru masih membutuhkan dana lebih kurang Rp30 miliar untuk pembangunan jalan masuk ke stadion dari Jalan Mulawarman, jalan utama yang menghubungkannya dengan arus lalu lintas utama.
Anggaran sebesar itu juga diperlukan untuk membuat tempat parkir yang bisa menampung ribuan kendaraan roda dua dan empat.
"Kalau lapangannya saja sudah bisa dipakai pada bulan Juni," kata Allorante.
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Balikpapan sedang mencari sumber-sumber keuangan lain di luar APBD untuk menyelesaikan stadion tersebut, namun baru mendapat Rp2 miliar dari Rp30 miliar yang dibutuhkan.
Pada awalnya, pembangunan stadion ini dianggarkan Rp1,3 triliun dengan sumber dana APBD Kota Balikpapan dan APBD Prov Kaltim.
Proyek berjalan mulai 2015 dan beberapa kali terlambat dari jadwal, karena Pemkot Balikpapan kekurangan uang.
Pertama sekali, kontraktor ditargetkan sudah menyelesaikan proyek itu pada seluruh aspek pembangunan pada Agustus 2016, lalu mundur ke Desember 2016, awal 2017, dan sekarang Juni 2017, sementara Dinas PU juga belum bisa menjamin kepastian selesainya.
Melihat kondisi tersebut, Persiba Balikpapan pun terancam harus "mengungsi" ke Stadion Malang hingga kompetisi selesai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Pelatih Persiba Balikpapan Timo Scheunemann dihubungi di Balikpapan, Selasa, mengatakan akan sangat berat bagi timnya apabila harus bermain di luar kandang tanpa kehadiran suporter sampai akhir kompetisi.
"Padahal, main di luar kandang untuk partai kandang (home) selama setengah musim saja sudah luar biasa berat, apalagi kalau sampai akhir kompetisi," kata Scheunemann.
Tim berjuluk "Beruang Madu" akan meminjam di Stadion Gajayana di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai markas sementara, karena Stadion Parikesit Balikpapan yang menjadi markasnya selama ini segera dibongkar untuk kepentingan proyek perluasan kilang minyak Pertamina.
Sementara pembangunan Stadion baru di Batakan, arah utara dari pusat Kota Balikpapan, hingga kini belum selesai.
Stadion baru itu dijadwalkan selesai dan bisa digunakan pada Juni 2017, namun karena Pemerintah Kota Balikpapan mengalami defisit anggaran, penyelesaian stadion baru tersebut tertunda lagi.
Menurut Scheunemann, atmosfer atau suasana main di kandang sendiri dan di depan ribuan pendukung sangat berbeda dengan main tanpa penonton, apalagi menjadi tamu di kandang tim lain.
"Bermain di depan fans itu selalu memberi pemain semangat lebih untuk berjuang dan menang. Kalau harus bermain di kandang pinjaman di kota lain, tentu sangat berat bagi tim," tambahnya.
Pada kesempatan sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Allorante mengemukakan proyek pembangunan stadion baru masih membutuhkan dana lebih kurang Rp30 miliar untuk pembangunan jalan masuk ke stadion dari Jalan Mulawarman, jalan utama yang menghubungkannya dengan arus lalu lintas utama.
Anggaran sebesar itu juga diperlukan untuk membuat tempat parkir yang bisa menampung ribuan kendaraan roda dua dan empat.
"Kalau lapangannya saja sudah bisa dipakai pada bulan Juni," kata Allorante.
Saat ini, lanjutnya, Pemkot Balikpapan sedang mencari sumber-sumber keuangan lain di luar APBD untuk menyelesaikan stadion tersebut, namun baru mendapat Rp2 miliar dari Rp30 miliar yang dibutuhkan.
Pada awalnya, pembangunan stadion ini dianggarkan Rp1,3 triliun dengan sumber dana APBD Kota Balikpapan dan APBD Prov Kaltim.
Proyek berjalan mulai 2015 dan beberapa kali terlambat dari jadwal, karena Pemkot Balikpapan kekurangan uang.
Pertama sekali, kontraktor ditargetkan sudah menyelesaikan proyek itu pada seluruh aspek pembangunan pada Agustus 2016, lalu mundur ke Desember 2016, awal 2017, dan sekarang Juni 2017, sementara Dinas PU juga belum bisa menjamin kepastian selesainya.
Melihat kondisi tersebut, Persiba Balikpapan pun terancam harus "mengungsi" ke Stadion Malang hingga kompetisi selesai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017