Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia Kalimantan Timur mengirimkan sebanyak tujuh atlet untuk mengikuti kejuaraan sepatu roda Bekasi Terbuka pada awal Maret 2017.
Pelatih tim sepatu roda Kaltim Romiansyah di Samarinda, Minggu, mengatakan ketujuh atlet tersebut merupakan perwakilan dari klub CPST dan atlet binaan Sekolah Khusus Olahragawan Indonesia (SKOI) Kaltim.
"Mereka baru saja mengikuti seleknas di bekasi, tapi tidak langsung pulang karena masih ada kejuaraan yang akan berlangsung pada Maret ini," katanya.
Sama dengan seleknas, keikutsertaan atlet Kaltim pada kejuaraan berskala nasional itu hanya sebatas ajang uji coba sekaligus menambah jam terbang bagi atlet junior.
Ia mengatakan pada saat seleknas bisa meloloskan dua atlet masuk tim Asian Games 2018, sehingga dengan materi yang sama diharapkan atlet Kaltim bisa menampilkan performa terbaiknya.
"Bisa masuk zona medali saja kami sudah bersyukur, karena ini kejuaraan besar pertama kalinya bagi atlet yang kita kirim," katanya.
Menurut Romi, anak asuhnya perlu merasakan bersaing dengan atlet yang berkualitas, utamanya yang saat ini mendominasi juara di berbagai ajang nasional seperti dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Supaya mereka tidak cepat puas dan terus giat berlatih, karena mayoritas atlet Kaltim ini memang sudah menikmati olahraga sepatu roda," imbuh Romi.
Ia berharap sejumlah atlet junior yang menjadi binaannya bisa menjadi tulang punggung tim Kaltim menghadapi berbagai kejuaraan, termasuk PON 2020 di Papua.
"Untuk ukuran Kaltim, mereka sudah bisa bersaing, makanya saat ini kita uji cobakan keluar daerah, supaya mereka terus belajar dan punya keinginan maju menjadi juara nasional," tegas Romi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Pelatih tim sepatu roda Kaltim Romiansyah di Samarinda, Minggu, mengatakan ketujuh atlet tersebut merupakan perwakilan dari klub CPST dan atlet binaan Sekolah Khusus Olahragawan Indonesia (SKOI) Kaltim.
"Mereka baru saja mengikuti seleknas di bekasi, tapi tidak langsung pulang karena masih ada kejuaraan yang akan berlangsung pada Maret ini," katanya.
Sama dengan seleknas, keikutsertaan atlet Kaltim pada kejuaraan berskala nasional itu hanya sebatas ajang uji coba sekaligus menambah jam terbang bagi atlet junior.
Ia mengatakan pada saat seleknas bisa meloloskan dua atlet masuk tim Asian Games 2018, sehingga dengan materi yang sama diharapkan atlet Kaltim bisa menampilkan performa terbaiknya.
"Bisa masuk zona medali saja kami sudah bersyukur, karena ini kejuaraan besar pertama kalinya bagi atlet yang kita kirim," katanya.
Menurut Romi, anak asuhnya perlu merasakan bersaing dengan atlet yang berkualitas, utamanya yang saat ini mendominasi juara di berbagai ajang nasional seperti dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Supaya mereka tidak cepat puas dan terus giat berlatih, karena mayoritas atlet Kaltim ini memang sudah menikmati olahraga sepatu roda," imbuh Romi.
Ia berharap sejumlah atlet junior yang menjadi binaannya bisa menjadi tulang punggung tim Kaltim menghadapi berbagai kejuaraan, termasuk PON 2020 di Papua.
"Untuk ukuran Kaltim, mereka sudah bisa bersaing, makanya saat ini kita uji cobakan keluar daerah, supaya mereka terus belajar dan punya keinginan maju menjadi juara nasional," tegas Romi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017