Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur membangun sumur bor untuk mengatasi krisis air dan kekeringan sebagai bahan baku perusahaan daerah air minum (PDAM) saat kemarau panjang melanda daerah itu.

"Pembangunan sumur bor sebagai langkah antisipasi kekeringan saat kemarau panjang melanda," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara Supardi, ketika ditemui di Penajam, Kamis.

Sumur bor yang dibangun di wilayah Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam dengan kedalaman mencapai 180 hingga 200 meter tersebut untuk cadangan air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Penajam Paser Utara, saat terjadi kemarau panjang.

"Pembangunan sumur bor di wilayah Lawe-Lawe itu, ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan ke depan," ujar Supardi.

Pembuatan sumur bor yang lokasinya tidak jauh dari WTP (water treatment plan) Lawe-Lawe tersebut, bantuan dari Balai Wilayah Sungai atau BWS wilayah Kalimantan senilai Rp2,8 miliar.

"BWS wilayah Kalimantan memberikan bantuan dana membangun sumur bor untuk atasi bencana krisis air dan kekeringan saat kemarau panjang," ucap Supardi.

Sumur bor yang dibangun di sekitar lokasi pembangunan WTP Lawe-Lawe itu, menurut dia akan digunakan sebagai cadangan sekaligus pendukung pasokan air baku PDAM, terutama saat musim kemarau.

Tindakan itu terkait ketinggian air di Sungai Lawe-Lawe yang selama ini menjadi sumber air baku PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara masih tergantung pada air hujan, sehingga saat kemarau panjang debit air Sungai Lawe-Lawe akan menyusut.

Dengan menyusutnya air di Sungai Lawe-Lawe tersebut akan mempengaruhi kualitas air bersih, serta pendistribusian air bersih kepada pelanggan di wilayah Penajam Paser Utara.

Sumur bor yang dibangun untuk cadangan sumber air baku PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara itu, lanjut Supardi memiliki kapasitas 20 liter per detik.

"Sumur bor yang sedang dibangun itu, ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2017," jelasnya.

Pasokan air baku PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara, tambah Supardi selama ini masih mengandalkan Sungai Lawe-Lawe, ketika kemarau debit air Sungai Lawe-Lawe menurun dan mengakibatkan pengolahan air bersih PDAM jadi terhenti.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017