Samarinda (ANTARA Kaltim) -Â Dua binaragawan Kalimantan Timur berhasil membawa pulang medali perak dan perunggu pada kejuaraan nasional binaraga "Mr Indonesia" 2017 yang berlangsung di Semarang Jawa Tengah.
Sekretaris Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kalimantan Timur Sugeng Mochdar saat ditemui di Samarinda, Kaltim, Senin, mengatakan medali perak diraih oleh Sujarwanto di kelas 85kg putra dan perunggu oleh Wusanto yang turun di kelas 60kg putra.
Sugeng bersyukur meski tidak ada satupun binaragawan Kaltim yang berhasil meraih gelar juara pada event yang menjadi kalender kejuaraan nasional itu.
"Sejak awal kami tidak menargetkan medali pada atlet yang kita kirim karena memang persiapan kami juga kurang optimal, tapi kami bersyukur ternyata dua atlet bisa membawa pulang medali perak dan perunggu," jelasnya.
Dua atlet tersebut baik Sujarwanto maupun Wusanto merupakan binaragawan muda yang dimiliki oleh Kaltim, sehingga kedepan mereka bisa dimaksimalkan untuk berbagai event seperti PON 2020 di Papua.
"Saat ini kami memang mendorong banyak atlet muda untuk aktif mengikuti kejuaraan nasional, supaya jam terbang mereka semakin terasah dan mereka juga bisa terus berbenah untuk bisa masuk dalam zona medali di sejumlah even nasional," katanya.
Ia mengakui bahwa dalam upaya untuk membina para atlet muda di Kaltim ini banyak sekali kendala yang dihadapi.
Utamanya terkait dengan kebutuhan suplemen dan gizi yang harus dipenuhi secara pribadi oleh para atlet yang tergabung dalam olahraga PABBSI Kaltim.
"Memang ada Bantuan dari koni Kaltim namun tidak bisa rutin setiap saat, bantuan diberikan bertepatan persiapan khusus pon saja bisa terpenuhi, diluar itu kebutuhan suplemen dan gizi harus diupayakan oleh atlet," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Sekretaris Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kalimantan Timur Sugeng Mochdar saat ditemui di Samarinda, Kaltim, Senin, mengatakan medali perak diraih oleh Sujarwanto di kelas 85kg putra dan perunggu oleh Wusanto yang turun di kelas 60kg putra.
Sugeng bersyukur meski tidak ada satupun binaragawan Kaltim yang berhasil meraih gelar juara pada event yang menjadi kalender kejuaraan nasional itu.
"Sejak awal kami tidak menargetkan medali pada atlet yang kita kirim karena memang persiapan kami juga kurang optimal, tapi kami bersyukur ternyata dua atlet bisa membawa pulang medali perak dan perunggu," jelasnya.
Dua atlet tersebut baik Sujarwanto maupun Wusanto merupakan binaragawan muda yang dimiliki oleh Kaltim, sehingga kedepan mereka bisa dimaksimalkan untuk berbagai event seperti PON 2020 di Papua.
"Saat ini kami memang mendorong banyak atlet muda untuk aktif mengikuti kejuaraan nasional, supaya jam terbang mereka semakin terasah dan mereka juga bisa terus berbenah untuk bisa masuk dalam zona medali di sejumlah even nasional," katanya.
Ia mengakui bahwa dalam upaya untuk membina para atlet muda di Kaltim ini banyak sekali kendala yang dihadapi.
Utamanya terkait dengan kebutuhan suplemen dan gizi yang harus dipenuhi secara pribadi oleh para atlet yang tergabung dalam olahraga PABBSI Kaltim.
"Memang ada Bantuan dari koni Kaltim namun tidak bisa rutin setiap saat, bantuan diberikan bertepatan persiapan khusus pon saja bisa terpenuhi, diluar itu kebutuhan suplemen dan gizi harus diupayakan oleh atlet," jelasnya. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017