Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Waduk Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur, yang telah rampung pembangunannya sejak November 2016 hingga saat ini belum menjadi aset Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Walaupun sudah rampung, tetapi Waduk Teritip itu belum dapat digunakan karena pengujian bendungan akan dilakukan pada Agustus 2017," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Madram Muchyar di Balikpapan, Sabtu.

Selain itu menurut dia, di Waduk Teritip tersebut juga dibangun instalasi pengelolaan air yang pendanaannya dari pemerintah pusat, sehingga Waduk Teritip belum tercatat sebagai aset pemerintah kota.

Proses pembangunan Waduk Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur itu masih berlangsung sehingga Waduk Teritip belum bisa dimasukkan menjadi aset milik Pemerintah Kota Balikpapan.

"Masih dalam proses pembangunan, jadi belum menjadi aset dan kewenangan pemerintah kota," ujar Madram Muchyar.

"Secara administrasi legalitasnya dan lainnya sudah tuntas, termasuk pemnbayaran, baru dilaporkan dan dicatat, itu baru bisa menjadi aset pemerintah kota," jelasnya.

Waduk Teritip tersebut, lanjut Madram Muchyar, akan menjadi aset pemerintah kota, jika sudah memiliki legalitas, yakni legalitas administrasi, fisik dan legalitas hukum.

"Legalitas admnistrasi itu prosesnya, fisik bendanya, kalau hukum secara hukum sudah legal," ucapnya.

Keberadaan Waduk Teritip akan menambah pasokan air bersih di Kota Balikpapan, yang selama ini masih mengalami defisit air bersih.

Kebutuhan air bersih di Kota Balikpapan saat ini mencapai 1.600 liter per detik, sementara persediaan air yang ada saat ini masih 1.200 liter per detik.

Pembangunan Waduk Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur yang menelan dana Rp262 miliar tersebut, menjadi penampung air baku untuk 20.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Manggar, Balikpapan Timur.

Debit air Waduk Teritip itu mencapai 260 liter per detik dan diprioritaskan untuk pelanggan di kawasan timur Kota Balikpapan.

Selain itu dari Waduk Manggar PDAM mendapat debit 900 liter air per detik, dan untuk menutupi kekurangan air bersih ditambah dari sumur-sumur dalam. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017