Penajam (ANTARA Kaltim) - Sejumlah Sekolah Menengah Pertama yang berada di wilayah pelosok dan pedalaman di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK 2017.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani, saat dihubungi di Penajam, Rabu, mengatakan pelaksanaan UNBK pada tahun ini (2017) hanya bisa diikuti 17 Sekolah Menengah Pertama atau SMP di daerah setempat.
Dari 39 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara hanya sekitar 40 persen atau 17 SMP yang dipastikan siap menerapkan UNBK.
"Ada 23 SMP di wilayah Penajam Paser Utara yang belum bisa laksanakan ujian nasional nonline pada tahun ini (2017)," jelas Marjani.
Kabupaten Penajam Paser Utara tahun ini (2017) belum bisa melaksanakan UNBK tingkat SMP secara serentak, seperti harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
"17 SMP saja yang bisa terapkan UNBK 2017, 23 SMP tidak bisa laksanakan UNBK karena terkendala fasilitas dan peralatan pendukung," kata Marjani.
Ke-23 SMP tersebut lanjut ia, terkendala listrik dan jaringan internet yang belum memadai untuk melaksanakan UNBK.
Selain itu ke-23 SMP tersebut juga berada jauh dari SMP lainnya sehingga sulit untuk bisa meminjam fasilitas atau peralatan, bahkan bergabung dengan sekolah lainnya untuk laksanakan UNBK.
"SMP yang dipastikan tidak bisa terapkan UNBK itu, berada di wilayah pelosok, bahkan di daerah pedalaman," ungkap Marjani.
Dia menjelaskan sesuai anjuran pemerintah pusat, bagi sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK karena terkendala fasilitas dan peralatan pendukung, bisa menerapkan ujian nasional berbasis kertas.
"Jadi kami pastikan 23 SMP itu akan menerapkan ujian nasional berbasis kertas, sedangkan untuk Sekolah Dasar tidak ada lagi ujian nasional," ujar Marjani.
SMP negeri maupun swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara yang dinyatakan siap menerapkan UNBK 2017 di antaranya, SMP Negeri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 21 dan SMP Negeri 22, serta MTs Negeri Penajam dan SMP Dharma Husada ITCI di Kecamatan Sepaku. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani, saat dihubungi di Penajam, Rabu, mengatakan pelaksanaan UNBK pada tahun ini (2017) hanya bisa diikuti 17 Sekolah Menengah Pertama atau SMP di daerah setempat.
Dari 39 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara hanya sekitar 40 persen atau 17 SMP yang dipastikan siap menerapkan UNBK.
"Ada 23 SMP di wilayah Penajam Paser Utara yang belum bisa laksanakan ujian nasional nonline pada tahun ini (2017)," jelas Marjani.
Kabupaten Penajam Paser Utara tahun ini (2017) belum bisa melaksanakan UNBK tingkat SMP secara serentak, seperti harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
"17 SMP saja yang bisa terapkan UNBK 2017, 23 SMP tidak bisa laksanakan UNBK karena terkendala fasilitas dan peralatan pendukung," kata Marjani.
Ke-23 SMP tersebut lanjut ia, terkendala listrik dan jaringan internet yang belum memadai untuk melaksanakan UNBK.
Selain itu ke-23 SMP tersebut juga berada jauh dari SMP lainnya sehingga sulit untuk bisa meminjam fasilitas atau peralatan, bahkan bergabung dengan sekolah lainnya untuk laksanakan UNBK.
"SMP yang dipastikan tidak bisa terapkan UNBK itu, berada di wilayah pelosok, bahkan di daerah pedalaman," ungkap Marjani.
Dia menjelaskan sesuai anjuran pemerintah pusat, bagi sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK karena terkendala fasilitas dan peralatan pendukung, bisa menerapkan ujian nasional berbasis kertas.
"Jadi kami pastikan 23 SMP itu akan menerapkan ujian nasional berbasis kertas, sedangkan untuk Sekolah Dasar tidak ada lagi ujian nasional," ujar Marjani.
SMP negeri maupun swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara yang dinyatakan siap menerapkan UNBK 2017 di antaranya, SMP Negeri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 21 dan SMP Negeri 22, serta MTs Negeri Penajam dan SMP Dharma Husada ITCI di Kecamatan Sepaku. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017