Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Paser menggelar pelatihan "replanting" atau peremajaan kelapa sawit yang diikuti para perwakilan petani sawit di daerah itu.
Pelatihan yang dilaksanakan sehari di Hotel Grand Sadurengas Tanah Grogot, Selasa (7/2) itu, dibuka Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah Paser Ir Karoding.
"Pelatihan ini diikuti para petani yang mewakili 23 koperasi petani sawit di Kabupaten Paser," kata Karoding.
Pelatihan tersebut, kata Karoding, digelar menyusul akan dilaksanakan peremajaan 17 ribu hektare lahan kelapa sawit di Kabupaten Paser.
"Sebanyak 17 ribu hektare lahan kelapa sawit di Paser akan dilakukan peremajaan sehingga penting kepada para petani untuk diberikan pelatihan," terang Karoding.
Sebanyak 8.500 petani, katanya, akan di-"replanting" kebun kelapa sawit miliknya melalui koperasi.
"Setiap petani akan mendapatkan bantuan Rp25 juta per hektare untuk peremajaan kelapa sawit. Dana tersebut berasal dari APBN melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang menunjuk Instiper Yogyakarta sebagai tutor dalam pelatihan ini. Kegiatan ini juga diprakarsai oleh Apkasindo Propinsi Kaltim," jelas Karoding.
Wakil Rektor I Instiper Yogyakarta Sri Gunawan mengatakan pelatihan tersebut terkait pola penanaman yang memperhatikan sejumlah persyaratan guna menghasilkan tanaman yang berkualitas.
"Pelatihan itu ada berupa teori dan praktek di lapangan menyangkut pola dan permasalahan replanting, kultur teknik dan permasalahan lingkungan," kata Sri Gunawan.
Petani, kata Gunawan, juga diberikan pemahaman tentang penggunaan pupuk yang baik dan tepat untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas.
"Petani diberikan pemahaman bagaimana menggunakan pupuk yang berkualitas. Kalau dulu, tanam hanya ikut-ikutan, ada yang pakai bibit palsu dan untuk modal beli pupuknya pun juga tidak punya uang," ujar Gunawan.
Oleh karena itu, lanjut Gunawan, petani juga diberikan pemahaman cara penggunaan dana bantuan replanting dari pemerintah dengan tepat.
"Satu hektare lahan mendapat bantuan Rp25 juta dan rata-rata petani punya dua hektare. Nanti, dana yang diberikan diantaranya, untuk membeli pupuk dan bibit, yang dalam pelatihan ini akan diajarkan bagaimana mengelola dana yang diberikan itu dengan efektif dan efisien," jelas Gunawan.
Pelatihan "replanting" tersebut juga Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Paser Eko Purwito, Camat Long Ikis Lukman Darma, Camat Kuaro Siti Makkiah, Ketua Apkasindo Kaltim Suyoto dan Ketua Apkasindo Paser B. Siahaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Pelatihan yang dilaksanakan sehari di Hotel Grand Sadurengas Tanah Grogot, Selasa (7/2) itu, dibuka Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah Paser Ir Karoding.
"Pelatihan ini diikuti para petani yang mewakili 23 koperasi petani sawit di Kabupaten Paser," kata Karoding.
Pelatihan tersebut, kata Karoding, digelar menyusul akan dilaksanakan peremajaan 17 ribu hektare lahan kelapa sawit di Kabupaten Paser.
"Sebanyak 17 ribu hektare lahan kelapa sawit di Paser akan dilakukan peremajaan sehingga penting kepada para petani untuk diberikan pelatihan," terang Karoding.
Sebanyak 8.500 petani, katanya, akan di-"replanting" kebun kelapa sawit miliknya melalui koperasi.
"Setiap petani akan mendapatkan bantuan Rp25 juta per hektare untuk peremajaan kelapa sawit. Dana tersebut berasal dari APBN melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang menunjuk Instiper Yogyakarta sebagai tutor dalam pelatihan ini. Kegiatan ini juga diprakarsai oleh Apkasindo Propinsi Kaltim," jelas Karoding.
Wakil Rektor I Instiper Yogyakarta Sri Gunawan mengatakan pelatihan tersebut terkait pola penanaman yang memperhatikan sejumlah persyaratan guna menghasilkan tanaman yang berkualitas.
"Pelatihan itu ada berupa teori dan praktek di lapangan menyangkut pola dan permasalahan replanting, kultur teknik dan permasalahan lingkungan," kata Sri Gunawan.
Petani, kata Gunawan, juga diberikan pemahaman tentang penggunaan pupuk yang baik dan tepat untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas.
"Petani diberikan pemahaman bagaimana menggunakan pupuk yang berkualitas. Kalau dulu, tanam hanya ikut-ikutan, ada yang pakai bibit palsu dan untuk modal beli pupuknya pun juga tidak punya uang," ujar Gunawan.
Oleh karena itu, lanjut Gunawan, petani juga diberikan pemahaman cara penggunaan dana bantuan replanting dari pemerintah dengan tepat.
"Satu hektare lahan mendapat bantuan Rp25 juta dan rata-rata petani punya dua hektare. Nanti, dana yang diberikan diantaranya, untuk membeli pupuk dan bibit, yang dalam pelatihan ini akan diajarkan bagaimana mengelola dana yang diberikan itu dengan efektif dan efisien," jelas Gunawan.
Pelatihan "replanting" tersebut juga Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Paser Eko Purwito, Camat Long Ikis Lukman Darma, Camat Kuaro Siti Makkiah, Ketua Apkasindo Kaltim Suyoto dan Ketua Apkasindo Paser B. Siahaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017