Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur menargetkan mampu melakukan inseminasi buatan atau proses kawin suntik sebanyak 19.000 ekor sapi betina produktif pada 2017, dengan target sapi bunting sekitar 13.300 ekor.
"Dari hasil pendataan, saat ini di Kaltim terdapat 34.106 ekor sapi betina produktif. Dari jumlah itu, sebagian diintensifkan kawin alam dan yang lainnya atau sebanyak 19.000 ekor menjadi akseptor inseminasi buatan (IB)," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.
Target tersebut merupakan bagian dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus-Siwab), yang secara nasional telah dicanangkan pada 8 Oktober 2016 di Jawa Timur dalam rangka pemenuhan pangan asal hewan.
Dari dasar pencanangan itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menggelar Pertemuan Koordinasi dan Supervisi Tim Teknis Upsus-Siwab pada 30-31 Januari 2017.
Pencanangan Upsus-Siwab di Provinsi Kaltim yang telah dilaksanakan di enam kabupaten/kota pada 15 November 2016, berhasil merealisasikan sebanyak 108 ekor sapi sebagai akseptor IB, dari 100 akseptor yang ditargetkan.
Dadang optimistis target akseptor IB sebanyak 19.000 ekor sapi dengan kebuntingan 13.300 ekor dapat tercapai, mengingat berbagai persiapan dan tenaga kesehatan hewan di Kaltim telah terlatih.
"Dari faktor sumber daya manusia dan Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan) sudah siap, yakni sebanyak 178 inseminator dan 19 Puskeswan yang tersebar di kabupaten/kota menyatakan siap membantu dan mendukung program ini," ujarnya.
Apalagi dari pertemuan dan supervisi Upsus-Siwab pada akhir Januari 2017, salah satu hasil kesepakatannya adalah pembentukan kelompok kerja Tim Upusu-Siwab Provinsi Kaltim beserta kabupaten/kota.
Menurut Dadang, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Pemprov Kaltim terhadap program pemerintah pusat dalam upaya mengejar swasembada sapi yang ditargetkan tercapai 2026, termasuk untuk mewujudkan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Dari hasil pendataan, saat ini di Kaltim terdapat 34.106 ekor sapi betina produktif. Dari jumlah itu, sebagian diintensifkan kawin alam dan yang lainnya atau sebanyak 19.000 ekor menjadi akseptor inseminasi buatan (IB)," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Jumat.
Target tersebut merupakan bagian dari program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus-Siwab), yang secara nasional telah dicanangkan pada 8 Oktober 2016 di Jawa Timur dalam rangka pemenuhan pangan asal hewan.
Dari dasar pencanangan itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menggelar Pertemuan Koordinasi dan Supervisi Tim Teknis Upsus-Siwab pada 30-31 Januari 2017.
Pencanangan Upsus-Siwab di Provinsi Kaltim yang telah dilaksanakan di enam kabupaten/kota pada 15 November 2016, berhasil merealisasikan sebanyak 108 ekor sapi sebagai akseptor IB, dari 100 akseptor yang ditargetkan.
Dadang optimistis target akseptor IB sebanyak 19.000 ekor sapi dengan kebuntingan 13.300 ekor dapat tercapai, mengingat berbagai persiapan dan tenaga kesehatan hewan di Kaltim telah terlatih.
"Dari faktor sumber daya manusia dan Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan) sudah siap, yakni sebanyak 178 inseminator dan 19 Puskeswan yang tersebar di kabupaten/kota menyatakan siap membantu dan mendukung program ini," ujarnya.
Apalagi dari pertemuan dan supervisi Upsus-Siwab pada akhir Januari 2017, salah satu hasil kesepakatannya adalah pembentukan kelompok kerja Tim Upusu-Siwab Provinsi Kaltim beserta kabupaten/kota.
Menurut Dadang, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Pemprov Kaltim terhadap program pemerintah pusat dalam upaya mengejar swasembada sapi yang ditargetkan tercapai 2026, termasuk untuk mewujudkan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017