Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Atlet anggar Kalimantan Timur Riski Hafidz masih berharap bisa tampil pada PON XX tahun 2020 di Papua dan meraih medali emas sebelum menyudahi kariernya atau pensiun dari atlet.

Menurut Riski Hafidz yang ditemui di Samarinda, Minggu, dirinya sudah tiga kali mengikuti pesta olahraga empat tahunan tersebut, namun belum sekalipun bisa dipersembahkan medali emas.

"PON yang keempat kalinya di Papua nanti, saya akan berusaha maksimal dan mudah-mudahan bisa pecah telur membawa pulang medali emas," ujarnya.

Pada ajang nasional seperti kejurnas, Riski Hafidz memang seringkali meraih gelar juara khususnya untuk nomor floret perorangan putra.

Namun, begitu tampil di arena PON, dari dua kategori yang diikutinya yakni floret perorangan dan beregu, prestasi tertingginya hanya meraih medali perak.

"Pada PON 2016 saya punya peluang untuk meraih emas, namun sayangnya di laga final tim floret putra kami harus mengakui keunggulan tim Kalimantan Barat," jelasnya.

Dari segi usia, memang untuk gelaran PON 2020 mendatang, Riski sudah memasuki usia di atas 30 tahun, namun tetap optimistid masih bisa bersaing dengan atlet-atlet lainnya yang lebih muda.

"Senior saya Ibu Kristin, pada PON 2016 kemarin masih main, padahal usianya sudah lebih dari 50 tahun. Menurut saya, umur tidak menjadi penghalang atlet untuk berprestasi," katanya.

Riski tetap bersyukur di tengah kegagalannya meraih medali emas PON 2016, tim floret putri Kaltim akhirnya bisa mewujudkan emas untuk pertama kalinya bagi Provinsi Kaltim di arena PON.

"Setidaknya, ke depan saya semakin terpacu dan lebih giat lagi dalam berlatih, sehingga pada PON Papua, saya benar-benar siap bertanding dan siap merebut posisi terbaik," imbuhnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017